DIMENSI AKSIOLOGIS FILSAFAT ILMU DALAM PPKN: GURU SEBAGAI TELADAN MORAL STUDI KASUS SMPN 11 MATARAM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan dimensi aksiologis filsafat ilmu dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), khususnya melalui peran guru sebagai teladan moral di SMPN 11 Mataram. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena menurunnya adab, sopan santun, serta kedisiplinan siswa di era digital, yang menuntut guru untuk tidak hanya menjadi pengajar materi, tetapi juga figur moral yang memberikan contoh nyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan dua guru PPKn, serta dokumentasi aktivitas sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru secara konsisten menerapkan nilai-nilai aksiologis seperti kedisiplinan, etika komunikasi, ketegasan yang humanis, dan praktik 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun). Tantangan utama guru meliputi sikap siswa yang kurang fokus, pengaruh media sosial, serta rendahnya pembiasaan moral di rumah, sehingga guru harus menyeimbangkan sikap tegas dan pendekatan persuasif. Analisis menunjukkan bahwa keteladanan guru merupakan bentuk konkret implementasi aksiologi, di mana nilai moral tidak hanya diajarkan, tetapi diwujudkan melalui tindakan sehari-hari. Kesimpulannya, peran guru sebagai teladan moral sangat efektif dalam membentuk karakter siswa dan memperkuat nilai-nilai Pancasila, sehingga dimensi aksiologis filsafat ilmu terbukti relevan dan penting dalam praktik pembelajaran PPKn.

This study aims to analyze the application of the axiological dimension of the philosophy of science in the learning of Pancasila and Citizenship Education (PPKn), specifically through the role of teachers as moral role models at SMPN 11 Mataram. The background of this study departs from the phenomenon of declining morals, manners, and discipline of students in the digital era, which requires teachers to not only be instructors of material, but also moral figures who provide real examples. This study uses a descriptive qualitative approach through field observations, in-depth interviews with two PPKn teachers, and documentation of school activities. The results show that teachers consistently apply axiological values such as discipline, communication ethics, humanistic assertiveness, and the practice of 5S (smile, greet, say hello, polite, courteous). The main challenges for teachers include students' lack of focus, the influence of social media, and low moral habits at home, so teachers must balance a firm attitude and a persuasive approach. The analysis shows that teacher role models are a concrete form of axiological implementation, where moral values are not only taught, but also realized through daily actions. In conclusion, the role of teachers as moral role models is very effective in shaping students' character and strengthening Pancasila values, so that the axiological dimension of the philosophy of science is proven to be relevant and important in the practice of PPKn learning.