ANALISIS TAHAPAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT AGROWISATA KAMPUNG BERKEBUN URBAN FARMING BURUAN SAE DI KELURAHAN PAJAJARAN KECAMATAN CICENDO KOTA BANDUNG

Abstrak

Kurangnya lahan kosong di pertengahan kota diakibatkan banyaknya pembangunan terus menerus yang berkembang menyebabkan tidak adanya lahan hijau membuat kesulitan bagi warga di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Berdasarkan Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Bandung sejalan dengan program dalam bidang ketahanan pangan yang mana ketersediaan pangan di Kota Bandung masih tergantung dari daerah di luar Kota Bandung (96,61%), hanya 3,39% berasal dari produksi sendiri. Dalam upaya penyediaan pangan secara mandiri dan keberlanjutan, diperlukan adanya terobosan program melalui konsep berkebun di pekarangan rumah atau pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tanaman produktif yang disebut dengan Urban Farming. Urban Farming merupakan pemanfaat lahan kosong di tengah kota yang menghasilkan produk pertanian. Masyarakat kelurahan pajajaran memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk menanam berbagai jenis tanaman hias serta sayuran dan buah. Pemanfaatan lahan tersebut sebagai upaya ketahanan pangan yang hasilnya dapat dimanfaatkan sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui hasil panen dan menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi agrowisata kampung berkebunan urban farming Buruan SAE Pajajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dalam pengembangan Agrowisata Kampung Berkebun Urban Farming Buruan SAE Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan merupakan data primer dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pengembangan Agrowisata Urban Farming berbasis masyarakat berjalan secara baik dan sudah sesuai dengan pedoman tahapan pengembangan yang telah ditetapkan.