KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DAN REVITALISASI PENDIDIKAN HUAMNISTIK MENURUT DESIDERIUS ERASMUS

Penulis

  • Florentius Setiawan Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Felix Florenzo. O. N. Teda Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Aloysius M. Seling Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Beatus C. Riwu Rau Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

Kata Kunci:

Kekerasan seksual pada anak, pendidikan humanistik, Desiderius Erasmus

Abstrak

Kekerasan seksual pada anak menjadi problem utama di ruang publik yang mengganggu kemaslahatan hidup bersama. Ruang publik yang menjadi tempat setiap orang untuk berpartisipasi mengalami gangguan dengan berbagai kasus kekerasan yang terjadi. Korban kekerasan seksual terjadi pada laki-laki dan perempuan. Penyebab utama dibalik kegagalan anak-anak menghayati nilai-nilai dan norma sosial adalah rasionalitas tujuan yang sudah melekat dalam diri individu. Rasionalitas tujuan hanya mementingkan tujuan dari sebuah tindakan sedangkan nilai dari suatu tindakan diabaikan. Artinya, hal yang penting adalah keberhasilan untuk mencapai tujuan dari tindakan. Berhadapan dengan masalah ini, pendidikan humanistik yang ditawarkan oleh Desiderius Erasmus menjadi penting dalam mengatasi masalah kekerasan seksual. Pendidikan humanistik menekankan nilai-nilai dari sebuah tindakan yang memberikan kestabilan dan arah yang jelas. Erasmus menekankan tiga pokok penting dalam pendidikan humanistik, yaitu pendidikan etika, mengembangkan potensi dalam diri individu yang lahir dari kebebasan, dan keberhasilan pendidikan humanistik ditentukan guru dan orang tua.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31