TINJAUAN TERHADAP PERNIKAHAN DINI DALAM PERSPEKTIF ISLAM: ANTARA TRADISI DAN REALITA SOSIAL
Kata Kunci:
Pernikahan Dini, Tradisi, Realitas Sosial, Perspektif Agama, Dampak Sosial, KonflikAbstrak
Dalam konteks Islam, pernikahan dianggap sebagai institusi yang suci dan diwajibkan sebagai bagian dari ajaran agama. Namun, seiring dengan perubahan zaman dan konteks sosial, pemahaman tentang pernikahan dini telah bergeser. Pernikahan dini, dimana pasangan menikah pada usia yang relatif muda, masih menjadi topik yang menarik dan kontroversial di zaman sekarang. Pernikahan dini dalam Islam mengundang perhatian karena konflik antara nilai tradisional dan realitas sosial modern. Artikel ini menyelidiki argumen-argumen yang melingkupi praktik ini, dengan mempertimbangkan perspektif agama, norma sosial, dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat. Melalui analisis ini, artikel bertujuan untuk mendalam pemahaman tentang isu ini dalam konteks Islam serta mendorong diskusi yang konstruktif untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh fenomena pernikahan dini.
In the Islamic context, marriage is considered a sacred institution and is required as part of religious teachings. However, along with changing times and social contexts, the understanding of early marriage has shifted. Early marriage, where couples marry at a relatively young age, is still an interesting and controversial topic today. Early marriage in Islam attracts attention because of the conflict between traditional values and modern social realities. This article investigates the arguments surrounding this practice, considering religious perspectives, social norms, and its impact on individuals and society. Through this analysis, the article aims to deepen understanding of this issue in the Islamic context and encourage constructive discussions to face the challenges faced by the phenomenon of early marriage.