PERSPEKTIF PAULUS MENGENAI DAGING PERSEMBAHAN BERHALA DALAM 1KOR 8:1-13 DAN IMPLIKASI ETIK BAGI GEREJA
Kata Kunci:
Konsumsi daging, berhala, etika, pluralisme AgamaAbstrak
Isu tentang konsumsi daging yang telah dipersembahkan kepada berhala menjadi masalah yang kontroversial dalam konteks komunitas Kristen awal yang hidup dalam budaya yang sarat dengan praktik penyembahan berhala. Paulus membahas masalah ini dalam 1 Korintus 8:1-13 dari sudut pandang etika dan spiritual yang rumit. Ini memberikan landasan penting untuk menangani konflik dalam jemaat Kristen dan berinteraksi dengan nilai-nilai budaya yang ada pada saat itu. Studi ini menyelidiki makna terdalam dari teks Alkitab 1 Kor 8:1-13 dan menemukan perspektif baru tentang etika gereja dalam konteks budaya dan agama yang plural. Ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan historis-kritis. Studi ini menekankan bagaimana gereja dapat menerapkan ajaran Paulus dalam menghadapi tantangan etis yang muncul dalam masyarakat modern dengan menggunakan sumber utama dari Alkitab dan dokumen gereja, seperti Gaudium et Spes. Paulus berbicara tentang "libertas", atau kebebasan, untuk membangun komunitas yang damai, saling menghormati, dan mempererat persaudaraan di antara anggota gereja. Studi ini juga meningkatkan diskusi teologis dan etika dalam konteks masyarakat dan gereja yang pluralistik. Selain itu, temuan ini menekankan fungsi gereja sebagai sakramentum unitatis, yang menciptakan harmoni dan saling pengertian. Selain itu, gereja berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi umat Kristen untuk memainkan peran mereka dalam masyarakat global yang terus berkembang.
The issue of consuming meat that had been sacrificed to idols became a controversial issue in the context of early Christian communities who lived in a culture rife with idolatrous practices. Paul addresses this issue in 1 Corinthians 8:1-13 from a complex ethical and spiritual perspective. This provided an important basis for dealing with conflict within Christian congregations and interacting with the cultural values that existed at the time. This study investigates the deepest meaning of the biblical text 1 Cor 8:1-13 and finds a new perspective on church ethics in a plural cultural and religious context. This is done through qualitative research methods that use a historical-critical approach. This study emphasizes how the church can apply Paul's teachings to face the ethical challenges that arise in modern society by using primary sources from the Bible and church documents, such as Gaudium et Spes. Paul speaks of "libertas," or freedom, to build a peaceful community, mutual respect, and strengthen brotherhood among church members. This study also enhances theological and ethical discussions in the context of a pluralistic society and church. In addition, these findings emphasize the function of the church as a unitatic sacramentum, which creates harmony and mutual understanding. Additionally, the church serves as a source of inspiration for Christians to play their role in an ever-evolving global society.