SEJARAH DAN PERAN BENTENG VREDEBURG DARI PERTAHANAN KOLONIAL MENJADI PUSAT EDUKASI SEJARAH
Kata Kunci:
Benteng Vredeburg, Kolonialisme, Pertahanan, Museum, Edukasi SejarahAbstrak
Benteng Vredeburg merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang memiliki peran strategis dalam sejarah Indonesia. Awalnya dibangun sebagai benteng pertahanan pada abad ke-18, Benteng Vredeburg menjadi pusat pengawasan pemerintah kolonial terhadap pergerakan pribumi, khususnya di Yogyakarta. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi benteng ini mengalami transformasi, dari fasilitas militer menjadi pusat edukasi sejarah yang berperan dalam pelestarian dan penyebaran pengetahuan mengenai perjuangan bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah pembangunan Benteng Vredeburg, peranannya dalam sistem pertahanan kolonial Belanda, serta proses peralihannya menjadi museum yang berkontribusi dalam pendidikan sejarah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian historis dengan pendekatan deskriptif-analitis, berdasarkan sumber-sumber sejarah, dokumen resmi, serta observasi terhadap keberadaan museum saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Benteng Vredeburg tidak hanya menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah perlawanan bangsa Indonesia, tetapi juga bertransformasi menjadi pusat edukasi yang memberikan wawasan sejarah kepada masyarakat. Dengan koleksi artefak, diorama, serta program edukatif yang diselenggarakan, museum ini berperan dalam meningkatkan kesadaran sejarah dan nasionalisme di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangan fungsi museum Benteng Vredeburg menjadi aspek penting dalam menjaga warisan sejarah dan identitas bangsa.
Benteng Vredeburg is one of the colonial heritage sites that played a strategic role in Indonesian history. Initially built as a defense fortress in the 18th century, it served as a surveillance center for the colonial government to monitor indigenous movements, particularly in Yogyakarta. Over time, the function of this fortress transformed from a military facility into an educational center that preserves and disseminates knowledge about Indonesia’s struggle for independence. This study aims to examine the history of Benteng Vredeburg’s construction, its role in the Dutch colonial defense system, and its transition into a museum that contributes to historical education in Indonesia. The research employs a historical analysis method with a descriptive-analytical approach, utilizing historical sources, official documents, and observations of the museum’s current state. The findings reveal that Benteng Vredeburg is not only a silent witness to significant events in Indonesia’s resistance history but also a historical education center that provides insights into the nation’s past. Through its collection of artifacts, dioramas, and educational programs, the museum plays a vital role in fostering historical awareness and nationalism among younger generations. Therefore, preserving and developing the museum’s function is essential in maintaining Indonesia’s historical heritage and national identity.