ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM FILM NGERI-NGERI SEDAP DAN HARTA TAHTA BORU NI RAJA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Penulis

  • Irma Laura Elisabet Hutauruk Universitas Negeri Medan
  • Rut Putriana Br Manik Universitas Negeri Medan
  • Nurita Rahmani Universitas Negeri Medan
  • Ecka Libertyta Br Sitepu Universitas Negeri Medan
  • Safinatul Hasanah Harahap Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

Alih Kode, Campur Kode, Film, Bahasa Batak, Bahasa Indonesia

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Alih Kode dan Campur Kode dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap & Harta Tahta Boru Ni Raja” bertujuan mendeskripsikan jenis Alih Kode dan Campur Kode pada film Karya Bene Rajagukguk dan Agustinus Sitorus. Dalam kedua film tersebut karakter menggunakan budaya Batak sebagai latar utama dan berbicara dalam berbagai bahasa, seperti Bahasa Batak Toba dan Bahasa Indonesia, dalam dialog mereka. kedua film tersebut karakter menggunakan budaya Batak sebagai latar utama dan berbicara dalam berbagai bahasa, seperti Bahasa Batak Toba dan Bahasa Indonesia, dalam dialog mereka. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Menurut hasil penelitian, alih kode terutama terjadi dalam situasi formal dan emosional, seperti ketika tokoh menegaskan otoritas atau berbicara dengan orang lain. Di sisi lain, campur kode lebih sering terjadi dalam percakapan sehari-hari sebagai bentuk keakraban, ekspresi identitas budaya, atau keterbatasan padanan kata dalam satu bahasa.

This study entitled "Code Switching and Code Mixing in the Films Ngeri-Ngeri Sedap & Harta Tahta Boru ni Raja" aims to describe the types of Code Switching and Code Mixing in films by Bene Rajagukguk and Agustinus Sitorus. In both films, the characters use Batak culture as the main setting and speak in various languages, such as Batak Toba and Indonesian, in their dialogues. both films, the characters use Batak culture as the main setting and speak in various languages, such as Batak Toba and Indonesian, in their dialogues. This study uses qualitative descriptive analysis with a sociolinguistic approach. According to the results of the study, code switching mainly occurs in formal and emotional situations, such as when characters assert authority or talk to others. On the other hand, code mixing occurs more often in everyday conversation as a form of familiarity, expression of cultural identity, or limitations of equivalent words in one language.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29