GAYA RETORIKA DAKWAH HUSAIN BASYAIBAN MELALUI PLATFORM TIKTOK
Kata Kunci:
Gaya Dakwah, Platform Tiktok, Husein BasyaibanAbstrak
Start with technology and quickly creating several advanced features that provide convenience in the era of digitalization, many human activity can be reduced to a fraction of a second. Islam Rahmatan Lil Alamin as a religion, like Islamic da'wah activities, is naturally flexible and contains the meaning of inclusiveness To face the dynamics of globalization. Some new media have emerged, one of which is the Tiktok application which has positive and negative impacts that Indonesian people inevitably swallow. TikTok as a new media platform with entertainment, education and information Regarding the millennial generation, which is more likely to occur due to uniform modernization butHussein Bashaiban, as a millennial preacher, has begun to develop a new definition of what is meant by this application. This study uses qualitative research methods with content analysis studies to examine how Hussain Bashaiban as a young preacher apply as a key point to convey the rhetoric of Da’wa messages on Tiktok social media; and focuses on how Hussain Bashaiban develops Da'wa strategy in Tiktok social media this research shows that the rhetoric of sermons in all sermon video content produced by Hussain Bashaiban Media on TikTok is one of the biggest driving forces in shaping the character of human behavior according to Islamic teachings through social media, and the results utilize Aristotle's rhetorical theory.
Dimulai dengan teknologi dan dengan cepat menciptakan beberapa fitur canggih yang memberikan kemudahan di era digitalisasi, banyak aktivitas manusia yang bisa dipersingkat hingga sepersekian detik. Islam Rahmatan Lil Alamin sebagai agama, seperti halnya kegiatan dakwah Islam, sudah sewajarnya bersifat fleksibel dan mengandung makna inklusivitas dalam menghadapi dinamika globalisasi. Beberapa media baru bermunculan, salah satunya adalah aplikasi Tiktok yang membawa dampak positif dan negatif sehingga mau tidak mau ditelan masyarakat Indonesia. TikTok, sebagai platform media baru untuk hiburan, pendidikan, dan informasi, mulai memberikan dampak negatif terhadap generasi Milenial, yang dapat dengan mudah dikaitkan dengan keseragaman modernitas. Namun, Hussein Bashaiban dianggap sebagai salah satu dai milenial mulai mengembangkan definisi baru tentang apa yang dimaksud dengan aplikasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penelitian analisis isi untuk menyelidiki bagaimana Hussein Bashaiban berperan sebagai dakwah muda menerapkan retorika dakwah sebagai pokok-pokok untuk menyampaikan pesan dakwah di media sosial Tiktok; dan berfokus pada bagaimana Hussain Bashaiban menyusun strategi dakwah di media sosial Tiktok. Dengan hasil penilitian menunjukkan bahwa retorika khotbah pada seluruh konten video khotbah yang diproduksi oleh Hussain Bashaiban media TikTok merupakan salah satu penggerak terbesar dalam membentuk ciri-ciri perilaku manusia sesuai ajaran Islam melalui media sosial, dan hasilnya memanfaatkan teori retorika Aristoteles.