PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TEKANAN DARAH PADA KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO
Kata Kunci:
Hipertensi, Terapi Slow deep breathingAbstrak
Latar belakang : Hipertensi akan meningkat seiring bertambahnya umur penduduk ,pada tahun 2025 sekitar 29% dari semua penduduk di dunia, hiprtensi lebing menyerang perempuan dibandingkan laki-laki, sekitar 80% kasus hipertensi mengalami peningkatan terutama di negara berkembang .Berbagai penelitian telah dilakukan menemukan bahwa orang dewasa berusia orang yang berusia diatas 50 tahun yang berisiko tekana penyakit hipertensi yang mencapai 90% Hasil riskesdes 2018 menunjukan bahwa prevalensi hipertensi penduduk di Indonesia yang berusia diatas 25 tahun mencapai 8,3% dan prevalensi laki-laki dicapai 12,2 % dan untuk perempuan dicapai 15,5 % Menurut dinas kesehatan Provisi Jawa Timur tahun 2018 sebesar 36,3% prevensi hipertensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan umur dan jika di bandingan dengan Riskesdes ( 26,4% ), prevensi tekanan darah tinggi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Prevelensi hipertensi diseluruh puskesmas kabupaten situbondo sebesar 106,300 orang. Hasil pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi di Kabupaten Situbondo mencapai 66,8% ( 70,988 jiwa ) dari target 100% yang ditetapkan.Tujuan : untuk Mengidentifikasi pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah pada klien hipertensi di puskesmas panarukan kabupaten situbondo. Metode : penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan one-group pre-post test. Populasi pada penelitian ini semua lansia yang mengalami pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah pada klien hipertensi di puskesmas panarukan kabupaten situbondo. Hasil : terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi slow deep breathing terhadap tekanan darah pada klien hipertensi. Hasil uji Wilcoxon didapatkan p-value = 0,000 (< 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi slow deep breathing terhadap tekanan darah pada klien hipertensi di puskesmas panarukan kabupaten situbondo.
Background: Increased blood pressure that occurs over a long time (persistent) can result in damage to the heart (coronary disease), kidneys (kidney failure) and brain (stroke) if not detected early. Deep and slow breathing can give the body the opportunity for diaphragmatic breathing and can directly change the physiology of life because the relaxation centers in the brain are activated. Research objective: To determine the effect of slow deep breathing on blood pressure in hypertensive sufferers. Research method: quasi experiment with a "one group pre and post test design". In this study, there was one group, namely the intervention group, which was the group that received slow deep breathing treatment. Research results: There is a significant difference in Systolic and Diastolic pressure before and after slow deep breathing therapy. statistical test results using the t test: Ho was rejected with the result of Mean Arterial Pressure (MAP) p = 0.000 < 0.05. Conclusion: Slow Deep Breathing can be used as a non-pharmacological intervention, especially for hypertension patients, besides being economical and having no side effects, these two interventions are easy to do and can be done simultaneously anytime and anywhere