NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM TRADISI MOMPALIT RANO (KELILING DANAU) DI DESA RANO KECAMATAN BALAESANG TANJUNG KABUPATEN DONGGALA

Penulis

  • Muhidin Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Hilmawati Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Rohana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Jumri H. Tahang Basire Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Rusli Takunas Universitas Islam Negeri Datokarama Palu

Kata Kunci:

Nilai-Nilai, Pendidikan Agama Islam, Tradisi Mompalit Rano

Abstrak

Skripsi ini membahas tentang Nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi mompalit rano (keliling danau) di desa Rano kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala dengan rumusan masalah yang meliputi:1. Bagaimana pelaksanaan tradisi mompalit rano (keliling danau) di Desa Rano?, dan 2. Apa saja nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi mompalit rano (keliling danau) di desa Rano? Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif  kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan. Data dan sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu kepala desa, orang tua adat, masyarakat desa Rano dan data sekundernya yaitu buku-buku serta sumber-sumber pendukung lainnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, tentang Nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi mompalit rano (keliling danau) di desa Rano kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala, penulis menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yaitu nilai riligius, nilai akhlak dan perilaku nilai sosial. Nilai religius, yang dimaksud disini yaitu nilai keimanan berupa meningkatkan rasa syukur dan taqwa kepada Allah dan hanya kepadanya meminta. Nilai akhlak (posianggaong) saling menghargai sesame suku tobalesan dan suku-suku yang lain. Nilai sosial, yang dimaksud adalah nilai yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat suku tobalesan, yaitu saling membantu, bekerja sama, dan saling menjaga kepercayaan, untuk kelancaran prosesi adat mompalit rano. Adapun saran-saran penulis untuk orang tua adat harapan penulis agar selalu menyambut dengan baik siapa saja yang datang untuk mencari informasi mengenai adat-adat yang ada di desa khusunya mengenai tradisi mompalit rano dan juga tetap memberlakukan hukum adat bagi siapa saja yang melangar hukum adat yang berlaku sesuai aturan-aturan yang ada, untuk Masyarakat penulis berharap di masa yang akan datang dari pihak objek penelitian yakni masyarakat desa Rano tetap dapat menjalin komunikasi dengan baik. Sehingga dapat bertukar informasi dan konsultasi mengenai tradisi mompalit rano, kemudian peneliti juga berharap kepada masyarakat agar selalu menjaga kekompakan dalam mewujudkan rencana yaitu kelancaran dalam pelaksanaan mompalit rano, serta menambah ukhuwah sesame Masyarakat tobalesan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29