PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELAS TERBALIK (FLIPPED CLASSROOM) TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPAS KELAS V SD NEGERI 1 KAWAN KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI
Kata Kunci:
Flipped Classroom, Kemandirian Belajar, IPAS, Kurikulum Merdeka, Siswa Sekolah DasarAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kelas terbalik (flipped classroom) terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di kelas V SD Negeri 1 Kawan. Kemandirian belajar merupakan karakter penting yang perlu dikembangkan sejak dini, dan Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi pengembangan dimensi tersebut melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif. Flipped classroom menjadi salah satu model yang menekankan pada aktivitas belajar mandiri siswa di rumah sebelum proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment). Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model flipped classroom dan kelompok kontrol yang diberi pembelajaran konvensional, masing-masing berjumlah 21 siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t-hitung = 3,492 > t-tabel = 2,086 pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan 40. Dengan demikian, terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kelas terbalik terhadap peningkatan kemandirian belajar siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran flipped classroom efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran IPAS. Model ini dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran untuk membentuk karakter siswa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam proses belajar.
This study aims to determine the effect of the flipped classroom learning model on students’ learning independence in the Science and Social Studies (IPAS) subject for Grade V students of SD Negeri 1 Kawan. Learning independence is an essential character that needs to be developed from an early age, and the Merdeka Curriculum provides space for developing this dimension through innovative learning approaches. The flipped classroom is one such model that emphasizes students’ independent learning activities at home before classroom learning takes place. This study employed a quantitative approach with a quasi-experimental design. The research subjects consisted of two groups: an experimental group that was taught using the flipped classroom model and a control group that received conventional learning, each comprising 21 students. Data analysis was performed using an independent t-test. The results showed that the t-count value = 3.492 > t-table = 2.086 at the 5% significance level with 40 degrees of freedom. Thus, there is a significant effect of the flipped classroom learning model on increasing students’ learning independence. The conclusion of this study is that the flipped classroom model is effective in improving students’ learning independence in the IPAS subject. This model can be used as an alternative learning strategy to shape students’ character to become independent and responsible in the learning process.