IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PKH DAN BLT DI DESA ANAKOLI, KECAMATAN WOLOWAE, KABUPATEN NAGEKEO
Kata Kunci:
Implementasi Kebijakan, PKH, BLT, Kesejahteraan Masyarakat, Desa AnakoliAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Anakoli merupakan salah satu desa dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, di mana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan nelayan. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap aparat desa, tokoh masyarakat, dan penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan PKH dan BLT telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan akses layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, masih terdapat sejumlah hambatan seperti keterbatasan anggaran, kurangnya transparansi, dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kapasitas aparatur desa, penguatan mekanisme pengawasan, serta pelibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan kebijakan agar tujuan dari program sosial ini dapat tercapai secara optimal.
This study aims to analyze the implementation of the Family Hope Program (PKH) and Direct Cash Assistance (BLT) policies in Anakoli Village, Wolowae District, Nagekeo Regency, as a governmental effort to improve community welfare. Anakoli Village is one of the underdeveloped villages with a high poverty rate, where most residents work as farmers and fishermen. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews, direct observation, and documentation involving village officials, community leaders, and program beneficiaries. The findings indicate that the implementation of PKH and BLT policies has positively contributed to improving the quality of life of the villagers, especially in meeting basic needs and accessing health and education services. However, several challenges remain, such as limited budget, lack of transparency, and low community participation in the implementation process. This study recommends strengthening the capacity of village officials, improving monitoring mechanisms, and increasing community involvement at every stage of policy implementation to ensure the effectiveness and sustainability of these social programs.