MENGINTEGRASIKAN PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI DAN TPACK DALAM KERANGKA KURIKULUM MERDEKA
Kata Kunci:
Pembelajaran Berdiferensiasi, TPACK, Kurikulum Merdeka, Teknologi PendidikanAbstrak
Pembelajaran abad ke-21 menuntut proses belajar yang adaptif, kontekstual, dan berpihak pada peserta didik, sebagaimana diamanatkan dalam Kurikulum Merdeka. Salah satu pendekatan yang relevan dengan tuntutan tersebut adalah pembelajaran berdiferensiasi yang dipadukan dengan kerangka Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru, bentuk implementasi, respons peserta didik, dan kendala yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbasis TPACK pada jenjang SMA dan SMK. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan instrumen angket terbuka yang diberikan kepada guru, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep diferensiasi serta telah memanfaatkannya untuk menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran. Guru juga menggunakan berbagai platform digital seperti Google Classroom, Canva, Quizizz, Wordwall, dan multimedia untuk mendukung personalisasi pembelajaran. Peserta didik merespons positif penerapan diferensiasi berbasis teknologi karena pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan sesuai gaya belajar mereka. Namun, keterbatasan perangkat, jaringan, dan waktu masih menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, integrasi diferensiasi dan TPACK terbukti berpotensi memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka, meskipun masih memerlukan dukungan sarana dan peningkatan kompetensi guru.
21st century learning requires an adaptive, contextual, and learner-centered learning process, as mandated in the Merdeka Curriculum. One approach that is relevant to these requirements is differentiated learning combined with the Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) framework. This study aims to describe teachers' understanding, forms of implementation, student responses, and obstacles encountered in the application of TPACK-based differentiated learning at the high school and vocational school levels. The research used a descriptive method with an open questionnaire instrument given to teachers, which was then analyzed thematically. The results showed that teachers had a good understanding of the concept of differentiation and had used it to adjust the content, process, and products of learning. Teachers also used various digital platforms such as Google Classroom, Canva, Quizizz, Wordwall, and multimedia to support personalized learning. Students responded positively to the application of technology-based differentiation because learning became more interesting, interactive, and suited to their learning styles. However, limitations in devices, networks, and time remain the main obstacles to its implementation. Thus, the integration of differentiation and TPACK has proven to have the potential to strengthen the implementation of the Merdeka Curriculum, although it still requires support in terms of facilities and improvements in teacher competence.




