MAKALAH HUKUM PIDANA PENYELESAIAN KASUS DELIK ADUAN ABSOLUT DAN RELATIF
Kata Kunci:
Delik Aduan, Absolut, Relatif, Pencemaran Nama Baik, Perbuatan Cabul, Pencurian, Penipuan, Penggelapan, Analisis Kasus, Hukum Pidana, IndonesiaAbstrak
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Tinjauan literatur yang ekstensif dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hukum pidana, serta pengaduan dan pelanggaran. analisis kasus-kasus aktual yang relevan. Penelitian ini mengkaji konsep delik aduan relatif dan absolut melalui analisis empat kasus hukum yang mencakup pencemaran nama baik, perbuatan cabul, pencurian, dan penipuan. Kasus-kasus ini terdiri dari: pertama, kasus pencemaran nama baik yang melibatkan Medina Zein, yang dihukum karena pencemaran nama baik terhadap orang lain dan dijatuhi hukuman 6 bulan penjara; kedua, kasus pencabulan yang dilakukan oleh SPM (42), pengurus Gereja Paroki Santo Herculanus di Depok, Jawa Barat. SPM ditangkap polisi pada Minggu (14/6/2020) karena diduga melakukan pencabulan terhadap beberapa anak yang aktif di gereja tersebut asuhannya sejak awal tahun 2000-an; (3) Kasus pencurian oleh seorang pelajar SMP di Aceh yang mencuri motor milik polisi dan kemudian menjual sparepartnya; dan (4) Kasus dugaan penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta. Melalui pendekatan yuridis normatif, penelitian ini menganalisis bagaimana delik aduan relatif dan absolut diterapkan dalam berbagai kasus tersebut dan implikasi hukumnya terhadap para pelaku dan korban. Penting untuk dicatat bahwa ada dua jenis pelanggaran: delik aduan relatif dan delik aduan absolut. Delik aduan relatif hanya dapat dilakukan jika ada laporan dari pihak yang dirugikan, sedangkan delik aduan absolut dapat dituntut meskipun tanpa adanya laporan dari pihak yang dirugikan untuk dapat diproses oleh penegak hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan penerapan delik aduan relatif dan absolut memiliki dampak signifikan terhadap proses penegakan hukum dan keadilan bagi pihak-pihak terkait. Penerapan yang tepat dari kedua konsep tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak korban dilindungi dan pelaku mendapatkan proses hukum yang adil.