MODERATING EFFECT OF EMPLOYEE WELL-BEING ON THE RELATIONSHIP OF SELF-EFFICACY AND WORK ENVIRONMENT ON EMPLOYEE ENGAGEMENT
Kata Kunci:
Keterlibatan Karyawan, Efikasi Diri, Lingkungan Kerja, Kesejahteraan Karyawan, Generasi Milenial, Perusahaan Start-upAbstrak
Perusahaan Start-up biasanya mengabaikan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan hanya memprioritaskan kepada sumber daya lainnya untuk dapat dikembangkan. Padahal, Sumber Daya Manusia merupakan investasi jangka panjang yang akan merujuk kepada produktivitas karyawan yang sangat erat hubungannya dengan keterlibatan karyawan pada perusahaan tersebut. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement) memaikan peranan penting dalam departemen Sumber Daya Manusia. Banyak peneliti mempelajari nilai-nilai dari Employee Engagement dari tahun ke tahun. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Efikasi Diri (Self-Efficacy) dan Lingkungan Kerja (Work Environment) terhadap Employee Engagement dengan Kesejahteraan Karyawan (Employee Well-Being) sebagai variabel moderasi. Responden dalam studi ini merupakan salah satu perusahaan start-up dengan karyawannya yaitu generasi milenial di Surabaya, Jawa Timur. Metode yang dipakai pada studi ini adalah studi kuantitatif dengan mengadakan survei berupa kuesioner dan dianalisa oleh SmartPLS dengan teknik Structural Equation Modelling (SEM). Studi ini menemukan bahwa Employee Well-Being dapat memoderasi hubungan negatif antara Work Environment dan Employee Engagement. Menurut hasil yang didapat, semakin banyak karyawan yang terlibat dalam pekerjaannya dan mendapat perlakuan baik dari perusahaan, generasi milenial cenderung memiliki rasa cemburu dan lingkungan pekerjaan menjadi beracun.