PENGUJIAN KADAR FLAVONOID TOTAL MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Kata Kunci:
Flavonoid, Kulit Pisang Kepok, Spektrofotometri UV-Vis, Ekstrak EtanolAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Uang Panai dalam pernikahan Suku Bugis di Kecamatan Muara Badak serta Untuk mendeskripsikan dampak Uang Panai dalam Tatanan Sosial masyarakat di Kecamatan Muara Badak Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dilakukan di desa Muara Badak Ilir Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara pada bulan Februari 2025-Maret 2025. Subjek Penelitian ini adalah masyarakat yaitu kepala desa yang bersuku Bugis, masyarakat suku Bugis, masyarakat suku Banjar, masyarakat suku Jawa dan masyarakat suku Kutai. Kepala Desa dengan menggunakan Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data. Penelitian ini mengkaji Persepsi Masyarakat terhadap Uang Panai dalam Pernikahan Suku Bugis : Tinjauan Terhadap Perubahan Sosial di Desa Muara Badak Ilir. Hasil penelitian menunjukan persepsi mengenai Uang panai yaitu merupakan suatu hal yang wajib dipenuhi pihak laki-laki sebelum melangsungkan pesta pernikahan, hal ini diartikan suatu pemberian berupa sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan, faktor yang mempengaruhi tingginya permintaan uang panai diantaranya, status sosial perempuan misalnya keluarga bangsawan, tingkat pendidikan, status ekonomi, kondisi fisik perempuan, dan pekerjaan, Tradisi uang Panai yang berasal dari budaya Bugis di Sulawesi Selatan sedikit mengalami perubahan dalam konteks sosial dan ekonomi, terutama di wilayah Desa Muara Badak Ilir yaitu : (1) Perubahan Makna Uang Panai Awalnya uang panai merupakan simbol dan penghargaan terhadap perempuan serta keluarga pihak perempuan. Namun seiring waktu, makna ini bergeser menjadi lebih materialistis. Uang panai kini sering bergeser menjadi tolok ukur status sosial dan gengsi, dengan nominal yang ditentukan berdasarkan faktor pendidikan, keturunan, dam kekayaan mempelai perempuan (2) Di Kalimantan Timur, khususnya di daerah dengan populasi Bugis-Bone-Makassar seperti desa Muara Badak tradisi uang Panai tetap di pertahankan. Namun, permintaan uang panai yang tinggi sering kali menjadi hambatan dalam pernikahan, menyebabkan penundaan atau bahkan pembatalan nikah.