ANALISIS PENERAPAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN RED OCEAN STRATEGY DALAM PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA: DAMPAK FENOMENA BOIKOT PRODUK
Kata Kunci:
Red Ocean Strategy, Blue Ocean StrategyAbstrak
Fenomena boikot produk, yang sering kali dipicu oleh isu sosial-politik, telah menjadi tantangan signifikan bagi perusahaan yang beroperasi di pasar Indonesia. Dalam menghadapi kondisi pasar yang semakin kompetitif, perusahaan-perusahaan perlu memilih strategi yang efektif untuk bertahan dan berkembang. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Blue Ocean Strategy (BOS) dan Red Ocean Strategy (ROS) dalam konteks persaingan bisnis di Indonesia, dengan fokus pada dampak fenomena boikot produk terhadap perusahaan-perusahaan besar dan lokal. Red Ocean Strategy menekankan pada persaingan yang ketat di pasar yang sudah ada, di mana perusahaan-perusahaan terjebak dalam persaingan harga dan promosi yang dapat memperburuk posisi mereka, terutama ketika faktor eksternal seperti boikot mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sebaliknya, Blue Ocean Strategy menawarkan pendekatan yang lebih inovatif dengan menciptakan pasar baru yang belum terjamah, menghindari persaingan langsung dan mengurangi dampak dari fenomena sosial-politik seperti boikot. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka dari berbagai literatur, jurnal ilmiah, dan artikel terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi BOS cenderung lebih mampu bertahan dari dampak boikot dengan menciptakan nilai baru yang relevan bagi konsumen dan menawarkan produk yang lebih inovatif dan berbeda. Sebaliknya, perusahaan yang mengandalkan ROS lebih rentan terhadap fluktuasi pasar yang disebabkan oleh fenomena sosial-politik, sehingga menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mempertahankan posisi mereka di pasar. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa Blue Ocean Strategy dapat menjadi pilihan yang lebih efektif bagi perusahaan yang ingin menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di pasar yang penuh tantangan.