ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI SMAN 1 CISEENG DAN SMAN 1 PARUNG DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA
Kata Kunci:
Kurikulum Merdeka, Sejarah IndonesiaAbstrak
ABSTRAK
Salah satu kehadiran Kurikulum Merdeka ini adalah bukti inovasi kurikulum yang dilakukan Mernteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk mengupayakan mutu pendidikan yang lebih baik. Inovasi kurikulum mengacu pada penggunaan bagian-bagian potensial dari kurikulum untuk mengusulkan ide atau praktik kurikulum baru untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah SMAN 1 Ciseeng dan SMAN 1 Parung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik yaitu wawancara, observasi langsung dan pengumpulan dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, yaitu 2 orang Kepala Sekolah, 2 orang Waka Kurikulum dan 2 orang tenaga pendidik. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka pada SMAN 1 Ciseeng pada tahap perencanaan yaitu dengan pelatihan mengenai kurikulum merdeka dan pada SMAN 1 Parung yaitu dengan kegiatan Raker Tahunan dari pihak yayasan dan seluruh unit sekolah untuk merefleksi dan mendiskusi rancangan pembelajaran. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pada SMAN 1 Ciseeng dilaksanakan dengan empat rangkaian kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dan pada SMAN 1 Parung yaitu pendidik hanya sebagai fasilitator dan penginstruksi projek dalam pembelajaran demi mengarahkan para peserta didik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian pada tahap evaluasi dilakukan dengan melakukan pretest, posttest, tes formatif dan tes sumatif dan pada SMAN 1 Parung dilaksanakan dengan 3 istilah penilaian yaitu asesmen diagnostic, asesmen formatif, dan asesmen sumatif.
ABSTRACT
One of the presences of the Independent Curriculum is evidence of curriculum innovation carried out by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia to strive for better quality education. Curriculum innovation refers to the use of potential parts of the curriculum to propose new curriculum ideas or practices to solve problems or achieve specific goals. This research aims to obtain information about how to plan, implement and evaluate the implementation of the Independent Curriculum at SMAN 1 Ciseeng and SMAN 1 Parung. This type of research is qualitative research with a case study approach. The data collection method in this research uses triangulation techniques, namely interviews, direct observation and document collection. The informants in this research were 6 people, namely 2 principals, 2 deputy heads of curriculum and 2 teaching staff. The research results generally show that the implementation of the Merdeka Curriculum at SMAN 1 Ciseeng is at the planning stage, namely with training regarding the independent curriculum and at SMAN 1 Parung, namely with Annual Working Meeting activities from the foundation and all school units to reflect and discuss learning plans. Furthermore, at the implementation stage at SMAN 1 Ciseeng, it is carried out with four series of learning activities consisting of pre-learning activities, preliminary activities, core activities and closing activities and at SMAN 1 Parung, the teacher only acts as a facilitator and project instructor in learning in order to direct the students to can achieve learning objectives. Then at the evaluation stage it is carried out by conducting a pretest, posttest, formative test and summative test and at SMAN 1 Parung it is carried out with 3 assessment terms, namely diagnostic assessment, formative assessment and summative assessment.