PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) SEBAGAI KONSELOR SEBAYA DALAM PENGUATAN KEBIASAN POSITIF (MAKANAN BERGIZI DAN KECANDUAN GADGET) DI KALANGAN REMAJA DI SMA NEGERI 1 TENGGARONG TAHUN AJARAN 2024/2025
Kata Kunci:
Pik-R, Konselor Sebaya, Kebiasaan Positif, Remaja, Makanan Bergizi, Penggunaan GadgetAbstrak
Penelitian ini berawal dari kebiasaan negatif yang berkembang di kalangan remaja saat ini, seperti konsumsi makanan tidak bergizi dan penggunaan gadget berlebih. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena kebiasaan positif masa remaja menentukan kesehatan fisik dan psikososial mereka di masa depan. Salah satu upaya strategis untuk membina kebiasaan positif pada remaja adalah pendekatan konseling sebaya dalam wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran PIK-R sebagai konselor sebaya dalam penguatan kebiasaan positif di kalangan remaja, khususnya siswa-siswi di SMA Negeri 1 Tenggarong pada tahun ajaran 2024/2025/. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap guru BK, anggota PIK-R, dan peserta didik. Guru BK yang ditunjuk sebagai pembina PIK-R dan berkontribusi dalam pengembangan layanan BK di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PIK-R memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi mengenai makanan bergizi dan bahaya penggunaan gadget melalui kegiatan konseling sebaya. Konselor sebaya berfungsi sebagai agen perubahan yang efektif karena mampu menciptakan ruang komunikasi yang nyaman dan setara, sehingga pesan-pesan positif lebih mudah diterima oleh remaja. Secara konkret, peserta didik yang sebelumnya tidak terbiasa makan makanan sehat menjadi lebih paham pentingnya konsumsi makanan sehat untuk kesehatan. Selain itu, peserta didik yang kerap menggunakan gadget dengan durasi yg panjang menjadi lebih mengurangi penggunaan gadget. Temuan ini menguatkan penguatan program PIK-R sebagai bagian integral layanan bimbingan dan konseling di sekolah untuk membentuk remaja yang sehat secara fisik, emosional, dan sosial.