TEACHING PANCASILA AND ISLAMIC VALUES AT AL-MUTTAQIEN ISLAMIC BOARDING SCHOOL BASED ON ANTHONY D. SMITH'S

Abstrak

Extremism threatens Indonesia's unity with negative impacts such as division. To combat this, Pancasila as the philosophical foundation of the state can be actualized, particularly through education. Schools play a crucial role in instilling nationalist values, not only as knowledge but also as a practice of love for the homeland. This study examines the actualization of Islamic values and Pancasila at the Al-Muttaqien Pancasila Sakti Islamic Boarding School in Klaten, using a qualitative-descriptive method with content analysis and literacy based on purposive sampling. The theory used is Anthony D. Smith's Ethnicity-Nationalism. The results of the study show that this boarding school has successfully integrated Islamic values and Pancasila into character education. Its uniqueness lies in the emphasis on the historical background of its founder, K.H. Moeslim Rifa’I Imampura (Mbah Liem), who is not only remembered but also serves as an inspiration for a struggle rooted in love for the homeland. As a result, students not only understand these values theoretically but also practice them in their daily lives, strengthening national unity and addressing the threat of extremism.

Ekstrimisme mengancam persatuan Indonesia dengan dampak negatif seperti perpecahan. Untuk melawannya, Pancasila sebagai dasar filsafat negara dapat diaktualisasikan, khususnya melalui pendidikan. Sekolah berperan penting dalam menanamkan nilai nasionalisme, tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi juga praktik cinta tanah air. Penelitian ini mengkaji aktualisasi nilai Islam dan Pancasila di Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan analisis konten dan literasi berbasis purposive sampling. Teori yang dipakai adalah Etnisitas-Nasionalisme Anthony D. Smith. Hasil penelitian menunjukkan pesantren ini berhasil mengintegrasikan nilai Islam dan Pancasila dalam pendidikan karakter. Kekhasannya terletak pada penanaman sisi historis pendirinya, K.H. Moeslim Rifa’I Imampura (Mbah Liem), yang tidak hanya dikenang tetapi juga dijadikan inspirasi perjuangan berbasis cinta tanah air. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya memahami nilai-nilai tersebut secara teoritis tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat persatuan bangsa dan mengatasi ancaman ekstrimisme.