DEEP LEARNING DAN AI KONSEP KEARIFAN LOKAL KURIKULUM BERBASIS CINTA PADA MADRSAH IBTIDAIYAH
Kata Kunci:
Deep Learning, AI, Kearifan Lokal, Kurikulum, Cinta, Madrasah IbtidaiyahAbstrak
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan deep learning membawa dampak besar terhadap dunia pendidikan, termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun, kemajuan teknologi ini perlu diimbangi dengan nilai-nilai kearifan lokal dan pendekatan berbasis cinta agar proses pendidikan tidak kehilangan dimensi kemanusiaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi konsep deep learning dan AI dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum berbasis cinta di MI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur dari berbagai sumber akademik terkait pendidikan karakter, teknologi pendidikan, dan nilai lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan AI dan deep learning dapat memperkuat personalisasi pembelajaran, sedangkan nilai kearifan lokal berperan menjaga identitas dan moral siswa. Kombinasi keduanya menghasilkan kurikulum berbasis cinta yang harmonis antara kemajuan teknologi dan nilai kemanusiaan. Kesimpulannya, integrasi AI dengan nilai lokal dan cinta dapat menjadi model pembelajaran masa depan yang humanis dan berkelanjutan di Madrasah Ibtidaiyah.
The development of artificial intelligence (AI) and deep learning has significantly impacted the educational world, including Islamic elementary schools (Madrasah Ibtidaiyah). However, technological advancement must be balanced with local wisdom values and a love-based approach to maintain the humanistic side of education. This study aims to analyze the integration of deep learning and AI concepts with local wisdom within a love-based curriculum in Madrasah Ibtidaiyah. The research employs a qualitative descriptive method through a literature review of academic sources related to character education, educational technology, and local values. The results indicate that AI and deep learning enhance personalized learning, while local wisdom preserves students’ identity and morality. Combining both creates a love-based curriculum that harmonizes technology and humanity. In conclusion, integrating AI, local wisdom, and love can become a sustainable and human-centered learning model for Islamic primary education.


