ANALISIS SENSITIVITAS DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KELAS DI KAWASAN URBAN PADAT BERIKLIM TROPIS

Penulis

  • Putri Sri Alisia Nabila Universitas Malikussaleh
  • Atthaillah Universitas Malikussaleh
  • Sisca Olivia Universitas Malikussaleh

Kata Kunci:

Pencahayaan Alami, Analisis Sensitivitas, Window-To-Wall Ratio (WWR)

Abstrak

Pencahayaan alami merupakan elemen penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif. Namun, penerapannya di kawasan urban padat beriklim tropis menghadapi tantangan kompleks akibat tingginya kepadatan bangunan dan keterbatasan ruang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel desain yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap performa pencahayaan alami ruang kelas serta mengevaluasi pengaruh konteks bangunan sekitar terhadap sensitivitas variabel tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental berbasis simulasi digital dengan Ladybug Tools dan validasi model maket skala 1:10. Sepuluh variabel desain dianalisis menggunakan metode Latin Hypercube Sampling (LHS) dengan 1.000 sampel simulasi, meliputi kedalaman peneduh (X₁, X₂), elevasi peneduh (X₃, X₄), WWR (X₅, X₆), jarak konteks (X₇, X₈), dan tinggi konteks (X₉, X₁₀). Metrik pencahayaan yang dievaluasi mencakup ASE, sDA, dan aUDI. Analisis sensitivitas menggunakan Standardized Regression Coefficient (SRC). Hasil analisis menunjukkan bahwa WWR selatan (X₆) dan WWR utara (X₅) memiliki pengaruh paling signifikan terhadap seluruh metrik pencahayaan dengan nilai SRC tertinggi, diikuti oleh kedalaman peneduh selatan (X₂). Sebaliknya, variabel jarak dan tinggi konteks bangunan (X₇–X₁₀) menunjukkan nilai sensitivitas yang sangat rendah (mendekati 0), mengindikasikan bahwa keberadaan konteks bangunan di sekitar ruang kelas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pencahayaan alami. Hasil validasi model menunjukkan tingkat akurasi memadai dengan nilai RMSE 15,56%–16,76%. Optimasi desain pencahayaan alami di kawasan urban padat beriklim tropis sebaiknya difokuskan pada pengaturan WWR dan dimensi peneduh, sementara variabel konteks dapat menjadi pertimbangan sekunder dalam proses desain.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30