PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SANGATTA UTARA
Kata Kunci:
Metode Pembelajaran Kooperatif, Group Investigation, Kemandirian BelajarAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangatta Utara, dan apa Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangatta Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan fenomenologi, lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Sangatta Utara, dengan menggunakan sumber data berupa data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik deskriptif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru PAI kelas XI dan siswa kelas XI. Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya dalam uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) melibatkan siswa dalam kelompok kecil yang heterogen, mendorong kerja sama dan partisipasi aktif dalam diskusi. Proses pembelajaran fokus pada interaksi sosial dan kolaborasi, yang meningkatkan pemahaman materi dan keterampilan berpikir kritis melalui analisis informasi dan pemecahan masalah. Penilaian dilakukan secara kelompok dan individu, memberikan gambaran komprehensif tentang pemahaman siswa. Metode ini juga meningkatkan kemandirian belajar, di mana siswa belajar mengelola proses belajarnya sendiri tanpa bergantung sepenuhnya pada guru. 2) Faktor pendukung dalam penerapan metode pembelajaran ini, yakni: mendorong siswa untuk berbaur dan mendapatkan pengalaman belajar yang bervariasi, serta meningkatkan motivasi belajar melalui rasa tanggung jawab dalam kelompok yang menciptakan interaksi aktif. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu banyak waktu yang akan terbuang secara sia-sia sehingga pembelajaran menjadi kurang efisien: dan Kecenderungan hanya siswa yang mampu yang terlibat secara aktif, sementara siswa yang kurang mampu mungkin tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi.


