MEMBANGUN JEMBATAN, BUKAN TEMBOK: ISLAM DAN INTERAKSI ANTARUMAT BERAGAMA
Kata Kunci:
Toleransi, Interaksi Antarumat Beragama, Ajaran IslamAbstrak
Penelitian ini mengkaji peran ajaran Islam dalam membangun interaksi positif antarumat beragama di tengah tantangan masyarakat multikultural. Dalam konteks global yang kompleks, interaksi antarumat beragama menjadi sangat penting untuk mencegah konflik yang sering dipicu oleh prasangka dan ketidakpahaman. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber yang relevan untuk mengidentifikasi nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kerjasama dalam ajaran Islam. Temuan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ini dapat menjadi landasan kuat untuk menciptakan hubungan harmonis antar komunitas. Namun, tantangan seperti stereotip negatif dan pengaruh media yang tidak adil menghambat interaksi yang konstruktif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya dialog antarumat dan keterlibatan aktif tokoh agama serta lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan dan masyarakat dalam membangun jembatan komunikasi yang kuat, serta menciptakan masyarakat yang lebih damai dan toleran.
This research examines the role of Islamic teachings in fostering positive interactions among followers of different religions amid the challenges of multicultural societies. In an increasingly complex global context, interfaith interactions are crucial for preventing conflicts often triggered by prejudice and misunderstanding. Utilizing a literature study method, this research collects and analyzes various relevant sources to identify the values of tolerance, peace, and cooperation within Islamic teachings. The findings indicate that these principles can serve as a strong foundation for creating harmonious relationships among communities. However, challenges such as negative stereotypes and the unfair influence of media hinder constructive interactions. This study recommends the necessity of interfaith dialogue and the active involvement of religious leaders and educational institutions in creating an inclusive environment. The results are expected to serve as a reference for policymakers and society in building strong communication bridges and fostering a more peaceful and tolerant society.


