IMPLEMETASI PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DENGAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR. ESNAWAN ANTARIKSA TAHUN 2023
Kata Kunci:
Rekam Medis Elektronik, Pengguna, Teknologi Acceptance ModelAbstrak
Rumah sakit mempunyai kemampuan pelayanan rawat jalan yang diselenggarakan secara khusus tanpa menginap di rumah sakit dengan sarana yang ada. Salah satu sarana dirumah sakit seperti adanya rekam medis, saat ini sudah dilaksanakan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis elektronik dilakukan oleh unit kerja tersendiri atau disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing- masing Fasilitas pelayanan ksehatan yang telah diterima. Salah satu cara mengetahui penerimaan penggunaan rekam medis elektronik dengan technology acceptance model (TAM). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pemahaman implementasi pengguna rekam medis elektronik pada unit rawat jalan dengan dengan technology acceptance model (TAM) di Rumah sakit angkatan udara dr. esnawan antariksa jakarta timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu persepsi kemanfaatan dengan 84,3 % kategori baik, persepsi kemudahan dengan 52,2 % kategori baik, minat perilaku dengan 80,9 % kategori baik, dan penggunaan actual dengan 74,8 % kategori baik. Kesimpulan dalam penelitian ini dalam penerapan rekam medis elektronik menurut pengguna bermanfaat bagi pekerjaan mereka, hanya saja masih belum maksimal dalam penerapannya, Persepsi kemudahan dalam penerapan rekam medis elektronik menurut pengguna masih butuh usaha dalam penggunaannya, pengguna mengalami kesulitan dalam kemudahan penggunaan rekam medis elektronik. Minat perilaku pengguna dalam penerapan rekam medis elektronik di masa sistem cukup bagus, tetapi mengharapkan ada perbaikan sistem. Dalam penerapan rekam medis elektronik masih kurang maksimal dan mungkin lebih baik jika ditingkatkan lagi. Saran agar staf khusus yang dapat dipanggil saat terdapat masalah pada saat sistem rekam medis elektronik tidak dapat diatasi oleh pengguna, tambahan dana dalam penerapan rekam medis elektronik untuk pengembangan sistem, dilakukan program pelatihan atau sosialisasi tentang rekam medis elektronik yang lebih menyeluruh ke semua perawat dan dokter.