GAMBARAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DAN TINGKAT KEPUASAN MAKANAN PADA PASIEN KELAS III DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN

Penulis

  • sejurnal

Kata Kunci:

Ketepatan Diet, Ketepatan Waktu, Sisa makanan, Tingkat kepuasan

Abstrak

Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang menyeluruh di rumah sakit, dan harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPMRS) yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran standar pelayanan minimal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang terdiri dari ketepatan waktu penyajian, ketepatan diet dan sisa makanan pasien. Jenis penelitian ini adalah deskriptif terhadap 49 responden yang dirawat di kelas perawatan kelas III Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Pengambilan sampel dilakukan di ruang rawat inap cempaka, dahlia, soka, anggrek dan wijaya kusuma dengan menggunakan purposive sampling untuk mengukur angka capaian Standar Pelayanan Minimal gizi. Pengumpulan Data sisa makanan diperoleh dengan metode visual Comstock skala 6 poin sedangkan ketepatan waktu penyajian dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi diperoleh menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh Standar Pelayanan Minimal untuk ketepatan diet dan ketepatan waktu penyajian sebesar (100%), tingkat kepuasan responden terhadap makanaan yang disajikan rumah sakit sudah baik yaitu 93,9% dan sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit yaitu ≥ 90%. Sedangkan untuk sisa makanan secara keseluruhan masih kurang baik yaitu sebanyak 22,80% (>20%) belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit yaitu  20%.

Supadio Pontianak Airport's flight capacity is very limited, with the increasing density of passengers can lead to increasing commercial flights, which can result in increasing flight activity in the flight. This will have an impact such as a delay due to the occurrence of a connection between aircraft that want to take off or land, which can cause losses to the airline and affect the airport, the presence of the suspension can also compensate for the difference between the daily flight schedules that have been made in the aircraft's parking stand placement by Apron Movement Control (AMC). The aim of this study is to determine the number of aircraft movements, the size of the flight capacity, the percentage of the aircraft movement, and the amount of flight movements that can be accommodated in an hour during the peak hours.This research uses quantitative research methods and the JICA/Japan International Corporation Agency (1991) equation. In January 2023 the number of aircraft movements at peak hours was counted 3 aircraft per hour, with the capacity of the aircraft that can be accommodated counted 4 airplanes per hour. As for the average percentage of the total aircraft movement in the course of October 2022 – September 2023 is counted at 2.22%, the percentages are obtained because the amount of airplane movements per hour exceeds its peak capacity.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-20