ANALISIS DAMPAK ALERGI DARI POLA MAKANAN TIDAK SEHAT TERHADAP PRESTASI SISWA/SISWI MTsN MODEL BANDA ACEH

Abstrak

Alergi merupakan suatu reaksi yang berlebihan pada tubuh dan terjadi saat terkena zat asing dari lingkungan. Reaksi alergi ini melibatkan limfosit, antibodi, dan juga sel-sel lainnya yang merupakan suatu komponen dalam sistem imun tubuh dan memiliki fungsi sebagai pelindung yang bersifat normal pada sistem kekebalan. Istilah yang juga biasa digunakan dalam alergi yaitu reaksi alergi yang merupakan sebuah reaksi yang diberikan tubuh karena suatu zat yang disebut dengan alergen. Salah satu jenis alergi adalah alergi makanan, alergi ini berasal dari makanan-makanan. Menurut (Meida Tanukusumah, 2015) alergi makanan merupakan suatu kumpulan gejala-gejala yang dapat mengenai banyak organ dan sistem kekebalan tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap suatu bahan makanan. Alergi makanan ini dapat terjadi pada semua golongan, termasuk anak-anak. Salah satu penyebab dari alergi makanan adalah pola makanan yang tidak sehat. Pola makanan tidak sehat merupakan perilaku dalam mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi harian, contoh dari pola makanan tidak sehat adalah jajan-jajanan dan makanan cepat saji atau fastfood. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis dampak alergi dari pola makanan tidak sehat pada siswa/siswi MTsN Model Banda Aceh. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini merupakan suatu metode yang didasarkan dari peristiwa yang dapat diamati dalam kehidupan manusia. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah sebagian dari siswa/siswi kelas 7 dan kelas 8 MTsN Model Banda Aceh mengalami alergi dari pola makanan yang tidak sehat. Persentase tertinggi reaksi/dampak alergi dari pola makanan tidak sehat adalah alergi terhadap seafood, yaitu sebanyak 87,5 %, selain itu persentase tertinggi juga pada ayam, yaitu sebanyak 50 %, siswa/siswi MTsN Model Banda Aceh juga mengalami alergi dari jajanan bakso sebanyak 37,5 %, kacang-kacangan, kerupuk, jajanan dari udang, dan siomay sebanyak 12,5 %.