SEJARAH PERADABAN ISLAM: FAKTOR FAKTOR KEMUNDURAN DINASTI ABBASIYAH

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana Dinasti Abbasiyah muncul, terutama pada awal berdirinya di Baghdad. Peneliti menggunakan metode analisis data dari sumber-sumber virtual untuk mengumpulkan data penelitian ini. Untuk melakukan analisis ini, peneliti menggunakan reduksi data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Penulis sampai pada kesimpulan bahwa masa Daulah Abbasiyah juga disebut sebagai "Masa Emas", atau era keemasan Islam.  Umat Islam pada masa itu sangat makmur dalam hal ekonomi, penelitian, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu, banyak buku yang diterjemahkan dari bahsa Asing ke bahasa Arab. Banyak cendikiawan muncul pada saat itu, menghasilkan banyak inovasi baru dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Daulah Bani Abbasiyah dapat mencapai lebih banyak berkat warisan imperium besar dari daulah Bani Umayyah.

This article aims to provide an overview of how the Abbasid Dynasty emerged, particularly at the beginning of its establishment in Baghdad. The researchers used data analysis methods from virtual sources to collect data for this study. To conduct this analysis, the researchers employed data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The author concluded that the Abbasid Caliphate period is also referred to as the "Golden Age," or the Islamic Golden Age.  Muslims at that time were very prosperous in terms of economy, research, civilization, and power. In addition, many books were translated from foreign languages into Arabic. Many scholars emerged at that time, producing numerous new innovations in various fields of knowledge. The Abbasid Caliphate was able to achieve more thanks to the legacy of the great empire of the Umayyad Caliphate.