PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ORIENTASI TUGAS DAN GAYA KEPEMIMPINAN ORIENTASI HUBUNGAN DALAM SISTIM EPISKOPAL TERHADAP KINERJA KETUA KORDA PAPUA DI GEREJA BETHANY INDONESIA

Penulis

  • Obaja Ondy Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia
  • Yahyo Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia
  • Alvonce Poluan Sekolah Tinggi Teologi Anugrah

Kata Kunci:

Pengaruh, Gaya Dan Sistim Kepemimpinan, Kinerja

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan orientasi tugas dan berorientasi hubungan dalam sistim kepemimpinan episcopal terhadap kinerja ketua korda Papua Gereja Bethany Indonesia. Penelitian ini memberikan Gambaran bahwa ada beberapa variable yang ditentukan setelah hasil data kusioner menunjukan adanya pengaruh signifikan anara variable variabel yang telah ditentukan. Metode penelitian yang dunakan sesuai deskripsi data kusioner meliputi desain penelitian, teknil pengumpulan data dan Teknik Analisa data. Hasil hipotesis diterima menunjukan bahwa gaya kepemimpinan orientasi tugas dan gaya kepemimpinan orientasi hubungan melalui sistim kepemimpinan episkopal berpengaruh signifikan terhadap kinerja ketua Korda Papua dengan nilai positif dan signifikan, hal ini memeliki nilai bahwa kepemimpinan orientasi tugas mampu yang dapat diukur dengan dimensi perilaku kepemimpinan dalam tiga indikatornya dengan baik yaitu (1) perilaku yang selalu mengakui prestasi bawahan dan menjelaskan pengharapan; (2) perilaku pemimpin yang akan melakukan tindakan dengan segera untuk mengkoreksi masalah dan menunjukkan kesalahan-kesalahan yang terjadi; dan (3) perilaku pemimpin yang akan menunggu sampai masalah menjadi kronis atau serius baru melakukan koreksi. Sedangkan variabel kepemimpinan berorientrasi hubungan diukur melalui lima dimensi indikatornya, meliputi (1) adalah pemimpin yang menanamkan kebanggaan dan membangun rasa percaya diri bawahan; (2) adalah pemimpin yang menekankan makna kolektif dari misi dan berbicara tentang nilai-nilai dan keyakinan; (3) adalah pemimpin yang mampu mengekspresikan rasa antusiasme, optimisme dan keyakinan diri; (4) adalah pemimpin yang mau mengembangkan, melatih dan mengajari bawahan, dan (5) adalah pemimpin yang mau mengakui prestasi bawahan dan menjelaskan harapan-harapan mereka. Semoga hal ini dapat berlaku terhadap kinerja ketua Korda Papua dalam sistim kepemimpinan episkopal yang sudah berjalan di Gereja Bethany Indonesia.

This study aims to determine the task-oriented and relationship-oriented leadership style in the episcopal leadership system on the performance of the chairman of the Papuan Korda of the Indonesian Bethany Church. This study provides an overview that there are several variables that are determined after the results of the questionnaire data show a significant influence on the variables that have been determined. The research methods that are used according to the description of the questionnaire data include research design, data collection techniques and data analysis techniques. The results of the hypothesis received show that the task-oriented leadership style and the relationship-oriented leadership style through the episcopal leadership system have a significant effect on the performance of the chairman of Korda Papua with positive and significant values, this has the value that task-oriented leadership is capable which can be measured by the dimensions of leadership behavior in three indicators well, namely (1) behavior that always acknowledges the achievements of subordinates and explains expectations; (2) the behavior of the leader who will take immediate action to correct the problem and point out the mistakes that have occurred; and (3) the behavior of the leader who will wait until the problem becomes chronic or serious before making corrections. Meanwhile, the variables of relationship-oriented leadership are measured through five dimensions of indicators, including (1) leaders who instill pride and build subordinate confidence; (2) is a leader who emphasizes the collective meaning of the mission and speaks about values and beliefs; (3) is a leader who is able to express enthusiasm, optimism and self-confidence; (4) is a leader who is willing to develop, train and teach subordinates, and (5) is a leader who is willing to acknowledge the achievements of subordinates and explain their expectations. Hopefully this can apply to the performance of the chairman of Korda Papua in the episcopal leadership system that has been running in the Bethany Church Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-30