INTEGRASI PENDEKATAN DEEP LEARNING DENGAN PENGAJARAN BAHASA MANDARIN BERBASIS KONTEKS BUDAYA: STUDI LITERATUR

Penulis

  • Prapilkada Gulo Universitas Negeri Jakarta
  • Sheyla Silvia Siregar Universitas Negeri Jakarta
  • Raisa Wadhhah Universitas Negeri Jakarta
  • Kayla Medina Diaz Universitas Negeri Jakarta
  • Ayatus Syifa Universitas Negeri Jakarta
  • Aliha Zia Universitas Negeri Jakarta
  • Hani Khairunnisa Universitas Negeri Jakarta

Kata Kunci:

Deep Learning, Bahasa Mandarin, Budaya, Inovasi Pendidikan, Pembelajaran

Abstrak

Pembelajaran bahasa Mandarin sering menghadapi berbagai tantangan yang unik, terutama dalam menguasai aspek-aspek kompleks seperti karakter tulisan, intonasi, dan seluk-beluk budayanya. Namun, dengan perkembangan yang pesat di bidang kecerdasan buatan, metode deep learning (DL) menawarkan harapan baru untuk membuat proses belajar menjadi lebih efektif. Studi literatur ini bertujuan untuk menelaah berbagai penelitian tentang bagaimana deep learning bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa mandarin, khususnya yang terkait dengan konteks budaya. Meskipun potensi DL sangat luas, keberhasilan dalam penerapannya membutuhkan penelitian yang lebih mendalam antar disiplin, kerjasama antara ahli AI dan pengajar bahasa, serta penciptaan kerangka kerja yang kokoh untuk menyatukan unsur budaya secara tulus dalam sistem pembelajaran yang berlandaskan DL.

Learning Mandarin often presents unique challenges, particularly in mastering complex aspects such as written characters, intonation, and cultural nuances. However, with rapid developments in artificial intelligence, deep learning (DL) methods offer new hope for making the learning process more effective. This literature review aims to examine various studies on how deep learning can be applied to Mandarin language learning, particularly in relation to cultural context. The study concludes that while the potential of DL is vast, its successful implementation requires interdisciplinary research, collaboration between AI experts and language educators, and the creation of a robust framework to authentically integrate cultural elements into DL-based learning systems.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29