TRANSFORMASI KONSEP KETUHANAN DALAM SEJARAH PERADABAN: TELAAH HISTORIS-TEOLOGIS ATAS GAGASAN KAREN ARMSTRONG

Abstrak

Penelitian ini mengeksplorasi transformasi historis konsep ketuhanan sebagaimana dipaparkan oleh Karen Armstrong dalam karya monumentalnya, A History of God. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini menganalisis bagaimana pemahaman manusia terhadap Tuhan mengalami perubahan sebagai respons terhadap dinamika sosial-politik, budaya, dan spiritual yang berkembang. Hasil kajian menunjukkan bahwa gagasan tentang Tuhan tidak bersifat statis atau universal, melainkan dibentuk oleh interaksi kompleks antara tekanan historis, tafsir teologis, dan kebutuhan eksistensial umat manusia. Perspektif Armstrong menegaskan bahwa setiap tradisi agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam), telah menafsirkan ulang konsep Tuhan mereka untuk menjawab kebutuhan komunitasnya masing-masing. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa representasi Tuhan, khususnya dalam bentuk maskulin, turut mempengaruhi struktur otoritas keagamaan dan hierarki sosial. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teologi yang kontekstual, terbuka terhadap dialog lintas iman, serta reflektif terhadap spiritualitas kontemporer. Dengan demikian, konsep ketuhanan perlu dipahami sebagai gagasan yang senantiasa terbuka untuk ditafsirkan ulang dalam upaya manusia mencari makna transendental.

This study explores the historical transformation of the concept of God as presented by Karen Armstrong in her seminal work, A History of God. Using a qualitative descriptive method through literature review, the research analyzes how the human understanding of divinity evolves in response to changing socio-political, cultural, and spiritual contexts. The study finds that the notion of God is neither static nor universally fixed, but rather shaped by a complex interplay of historical pressures, theological interpretations, and existential needs. Armstrong’s perspective highlights that each major religious tradition (Judaism, Christianity, and Islam) has reinterpreted and reformulated its concept of God to address the shifting needs of its community. The study further reveals how divine imagery, particularly gendered representations of God, has influenced religious authority and social hierarchies. This research contributes to theological scholarship by offering a contextualized understanding of divinity that encourages interreligious dialogue, theological inclusivity, and reflection on contemporary spirituality. The findings affirm that theological concepts must remain open to reinterpretation as part of the ongoing human pursuit of the transcendent.