NARASI TRANSISI DEWASA SEBAGAI IDE CIPTA KARYA LUKIS MELALUI ALBUM “MANTRA-MANTRA” KARYA KUNTO AJI
Kata Kunci:
Transisi Dewasa, Kunto Aji, Seni Lukis, Pop ArtAbstrak
Transisi menuju ke-dewasaan atau emerging adulthood merupakan fase yang penuh tantangan, terlebih saat dialami dalam situasi pandemi yang mengubah berbagai aspek kehidupan secara drastis. Inspirasi utama dalam karya lukis ini tidak hanya diambil dari pengalaman pribadi pengkarya, tetapi juga diambil dari album Mantra-Mantra karya Kunto Aji. Dari segala pengalaman dan eksplorasi tersebut melahirkan ide yang menarik untuk diangkat, yaitu menghubungkan Transisi Dewasa lewat album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji. Pengkarya memilih lima lagu album tersebut sebagai judul untuk lukisan yang direalisasikan, yaitu dengan judul “Sulung”, “Rancang Rencana”, “Pilu Membiru”, “Rehat”, dan “Bungsu”. Dalam seni lukis terdapat banyak gaya lukisan, salah satunya adalah pop art, pop art sendiri adalah penerapan teknik dengan menggunakan warna primer (merah, kuning, dan biru). Warna yang digunakan merupakan warna-warna komplementer yang mencolok dan memberi daya tarik lebih.
The transition to adulthood, or emerging adulthood, is a challenging phase, especially during a pandemic that has drastically changed various aspects of life. The primary inspiration for this painting draws not only from the artist's personal experience but also from Kunto Aji's album, Mantra-Mantra. These experiences and explorations gave rise to an interesting idea: connecting the transition to adulthood through Kunto Aji's album, "Mantra Mantra." The artist chose five songs from the album as titles for the paintings: "Sulung," "Rancang Rencana," "Pilu Membiru," "Rehat," and "Bungsu.". In painting, there are many styles, one of which is pop art. Pop art itself is a technique that uses primary colors (red, yellow, and blue). The colors used are striking, complementary colors that add appeal.