PENDIDIKAN TINGGI TAK MENJAMIN PEKERJAAN? ANALISIS DAMPAK TERHADAP SOSIAL DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Penulis

  • Adelia Priska Institut Agama Islam Imam Asy Syafii Indonesia
  • Farah Mufiidah Institut Agama Islam Imam Asy Syafii Indonesia
  • Ere Mardella Arbiani Institut Agama Islam Imam Asy Syafii Indonesia

Kata Kunci:

Pendidikan, Pengangguran Terdidik, Mismatch, Reformasi Vokasional, Kewirausahaan, Soft Skill

Abstrak

Pendidikan di Indonesia memegang peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, fenomena meningkatnya pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara tujuan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Artikel ini membahas secara komprehensif mengenai krisis relevansi pendidikan yang ditandai dengan fenomena “menuntut ilmu tak menjamin pekerjaan,” serta dampak sosial, ekonomi, dan politik yang timbul bagi rakyat dan negara. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa mismatch antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri menjadi penyebab utama munculnya pengangguran terdidik. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap nilai pendidikan. Di sisi lain, pendidikan tetap memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter, etika, dan cara berpikir kritis individu. Pembahasan ini juga menyoroti perlunya reformasi pendidikan berbasis vokasional, kewirausahaan, dan soft skill sebagai solusi terhadap krisis ketenagakerjaan dan penurunan kepercayaan publik. Dengan pendekatan holistik yang menekankan keseimbangan antara nilai spiritual, sosial, dan ekonomi, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat kembali pada tujuan hakikinya: mencetak manusia berilmu, berakhlak, dan berdaya guna bagi masyarakat serta negara.

Education in Indonesia played a crucial role in shaping high-quality human resources. However, the increasing rate of unemployment among university graduates indicated a mismatch between educational objectives and labor market demands. This article discussed comprehensively the crisis of educational relevance, characterized by the phenomenon that “pursuing education no longer guaranteed employment,” as well as the social, economic, and political impacts that arose for both society and the state. Previous studies showed that the mismatch between graduates’ competencies and industrial needs was the main cause of educated unemployment. The impacts not only hindered economic growth but also reduced public trust in the value of education. On the other hand, education still held a fundamental role in shaping individuals’ character, ethics, and critical thinking. This discussion also highlighted the need for educational reform based on vocational training, entrepreneurship, and soft skills as solutions to the employment crisis and the decline of public confidence. Through a holistic approach that emphasized the balance between spiritual, social, and economic values, the Indonesian education system was expected to return to its true purpose: producing knowledgeable, ethical, and productive individuals for the benefit of society and the nation.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30