PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS PUZZLE UNTUK MEMPERKUAT PEMAHAMAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR DI KELAS VII SMP NEGERI 3 KARAWANG TIMUR

Abstrak

Pembelajaran unsur kebahasaan dalam teks prosedur sering kali dianggap abstrak oleh siswa, terutama ketika disampaikan melalui metode konvensional yang bersifat pasif. Untuk mengatasi hal ini, peneliti mengembangkan media ajar berbasis puzzle yang menggabungkan pendekatan kinestetik, kolaboratif, dan kontekstual. Media ini diuji coba pada 46 peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Karawang Timur yang terbagi dalam sembilan kelompok. Sebelum digunakan, media divalidasi oleh ahli menggunakan instrumen delapan aspek dengan skala 1–5. Hasil validasi menunjukkan skor rata-rata 4,63 (kategori “Sangat Baik”), terutama pada aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kejelasan konsep. Dalam uji coba lapangan, 89% kelompok mampu menyusun potongan teks secara runtut dan mengidentifikasi unsur kebahasaan—seperti kalimat imperatif, konjungsi temporal, dan kata keterangan—dengan tepat. Observasi menunjukkan peningkatan keterlibatan, diskusi aktif, dan kemampuan berpikir kritis. Temuan ini mengonfirmasi bahwa media puzzle mampu mentransformasi pembelajaran dari hafalan menjadi pengalaman bermakna, sekaligus memperkuat pemahaman linguistik melalui aktivitas menyusun yang menyenangkan dan kolaboratif.

This study aims to develop and evaluate the effectiveness of a puzzle-based instructional media for teaching linguistic features of procedural texts to seventh-grade students at SMP Negeri 3 Karawang Timur. Aligned with the 2013 Curriculum, students are expected not only to comprehend the structure of procedural texts but also to identify their linguistic elements—such as imperative sentences, temporal conjunctions, and adverbial phrases. However, conventional teaching methods often render students passive and hinder their understanding of these abstract concepts. Using a participatory experimental approach, the puzzle media was developed and validated by experts, then implemented with 46 students organized into nine heterogeneous groups. Validation results yielded an average score of 4.63 (categorized as “Very Good”). Field testing revealed that 89% of the groups successfully assembled the puzzles correctly while accurately identifying the linguistic elements. These findings demonstrate that puzzle-based media effectively enhances student engagement, motivation, and critical thinking, while reinforcing conceptual understanding through active, collaborative, and enjoyable learning experiences.