"WAJAH SOSIAL UMAT BERBEDA IMAN: KAJIAN STUDI ISLAM DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI"

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wajah sosial umat berbeda iman dalam masyarakat Islam dengan pendekatan interdisipliner antara studi Islam dan sosiologi. Dalam konteks masyarakat majemuk, interaksi antarumat beragama tidak hanya dipengaruhi oleh ajaran normatif keagamaan, tetapi juga oleh konstruksi sosial, representasi simbolik, dan dinamika kekuasaan. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini menelusuri dan mensintesis berbagai literatur akademik yang membahas relasi sosial lintas iman, nilai-nilai Islam tentang toleransi dan keadilan, serta praktik sosial umat Islam dalam menghadapi keberagaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun Islam mengajarkan prinsip inklusivitas seperti ukhuwah insaniyah, tasamuh, dan rahmatan lil ‘alamin, implementasi nilai-nilai tersebut sering kali berhadapan dengan realitas sosial yang kompleks, seperti segregasi, stereotip, dan konflik identitas. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara studi Islam dan sosiologi untuk memahami secara kritis dan kontekstual bagaimana umat berbeda iman diposisikan dan diperlakukan dalam masyarakat Muslim, serta mendorong pembentukan relasi sosial yang lebih adil dan inklusif.

This study aims to examine the social face of people of different faiths within Islamic society through an interdisciplinary approach combining Islamic studies and sociology. In a pluralistic society, interfaith interactions are shaped not only by normative religious teachings but also by social constructions, symbolic representations, and power dynamics. Using the Systematic Literature Review (SLR) method, this research systematically identifies and synthesizes academic literature that discusses interfaith social relations, Islamic values of tolerance and justice, and the social practices of Muslims in responding to religious diversity. The findings reveal that although Islam promotes inclusive principles such as ukhuwah insaniyah (human brotherhood), tasamuh (tolerance), and rahmatan lil ‘alamin (mercy to all creation), the implementation of these values often encounters complex social realities, including segregation, stereotypes, and identity-based conflicts. This study underscores the importance of integrating Islamic studies and sociology to critically and contextually understand how people of different faiths are positioned and treated in Muslim-majority societies, and to encourage the development of more just and inclusive social relations.