TELAAH FILOSOFIS ATAS HUBUNGAN KEKUASAAN DAN PENGETAHUAN DALAM MASYARAKAT DALAM PUISI APA GUNA KARYA WIJI THUKUL
Kata Kunci:
Filosofi, Etika, Kritik SosialAbstrak
Bait pertama dari puisi "Apa Guna" karya Wiji Thukul, "Apa guna punya ilmu, kalau hanya untuk mengibuli," menjadi fokus utama penelitian ini. Puisi ini menggambarkan kritik yang tajam terhadap penyalahgunaan ilmu dan kekuasaan dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis filosofis terhadap bait tersebut, menggali pesan kritis tentang pentingnya memanfaatkan ilmu dan kekuasaan secara bertanggung jawab untuk kebaikan bersama dan menentang segala bentuk penindasan dalam masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan teks puisi dan filosofis, penelitian ini menghasilkan pemahaman mendalam tentang hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan nilai-nilai sosial yang harus dijunjung tinggi untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan.
The first stanza of the poem "Apa Guna" by Wiji Thukul, "What is the use of having knowledge, if only to bully," is the main focus of this research. This poem illustrates a sharp criticism of the misuse of knowledge and power in society. This research aims to conduct a philosophical analysis of the stanza, exploring critical messages about the importance of utilizing knowledge and power responsibly for the common good and against all forms of oppression in society. By using a poetic and philosophical text approach, this research generates a deep understanding of the relationship between power, knowledge, and social values that must be upheld to create a just and equitable society.