ANALISIS TERHADAP KEBUDAYAAN SANGIHE DARI SUDUT PANDANG GEREJA

Penulis

  • Kristiara Indah Serenita Manis Institut Agama Kristen Negeri Manado
  • Sefanya Kirana Britni Kolompoy Institut Agama Kristen Negeri Manado

Kata Kunci:

Budaya, Agama, Tulude

Abstrak

Indonesia memiliki berbagai macan agama suku dan kebudayaan yang membuat negara ini, menjadi negara yang kaya akan budayanya. Pada kali ini kita akan membahas salah satu dari banyaknya suku dan kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu suku sangihe dan kebudayaannya, suku sangihe mendiami pulau yang berada di ujung profinsi sulawesi utara, letak geografisnya juga dapat dilihat bahwa daerah tersebut adalah daerah kepulauan dan juga yang membagi daerah mereka dangan daerah lain adalah laut. Sebelum kedatangan Injil, masyarakat Sangihe memiliki sistem kepercayaan animis dan dinamisme yang kuat. Salah satu dewa yang disembah adalah I Genggona Langi, yang dianggap sebagai Tuhan Mahatinggi. Konsep ini memiliki kemiripan dengan pengertian Tuhan dalam Kekristenan, sehingga ketika Injil diperkenalkan, masyarakat Sangihe tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Mereka dapat menyamakan I Genggona Langi dengan Allah dalam Yesus Kristus.Proses akulturasi ini terlihat dalam pelaksanaan upacara tradisional seperti Tulude, yang tetap dilaksanakan meskipun telah diintegrasikan dengan ajaran Kristen. Upacara ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat yang diterima sepanjang tahun dan menjadi sarana bagi gereja untuk mendekati masyarakat. Gereja di Sangihe berperan penting dalam pelestarian budaya lokal. Ini terlihat dalam bagaimana upacara Tulude tidak hanya menjadi ritual keagamaan tetapi juga sebagai momen untuk memperkuat ikatan sosial dan komunitas. Gereja juga berperan dalam pendidikan moral dan spiritual masyarakat. Ajaran Kristen tentang kasih kepada sesama dan lingkungan hidup sejalan dengan nilai-nilai yang sudah ada dalam kepercayaan lokal, yaitu mencintai alam dan sesama. Hal ini menciptakan sinergi antara ajaran Kristen dan nilai-nilai budaya setempat.

Indonesia has various ethnic religions and cultures which make this country a country rich in culture. This time we will discuss one of the many tribes and cultures that exist in Indonesia, namely the Sangihe tribe and its culture. The Sangihe tribe inhabits an island at the tip of North Sulawesi province. Its geographical location can also be seen that this area is an archipelago and also divides Their area with other areas is the sea. Before the arrival of the Gospel, the Sangihe people had a strong animist and dynamism belief system. One of the gods worshiped is I Genggona Langi, who is considered the Most High God. This concept is similar to the understanding of God in Christianity, so that when the Gospel was introduced, the Sangihe people had no difficulty adapting. They can equate I Genggona Langi with God in Jesus Christ. This acculturation process can be seen in the implementation of traditional ceremonies such as Tulude, which are still carried out even though they have been integrated with Christian teachings. This ceremony is an expression of gratitude to God for the blessings received throughout the year and is a means for the church to approach the community. The church in Sangihe plays an important role in preserving local culture. This can be seen in how the Tulude ceremony is not only a religious ritual but also a moment to strengthen social and community bonds. The church also plays a role in the moral and spiritual education of society. Christian teachings about love for others and the environment are in line with the values that already exist in local beliefs, namely loving nature and others. This creates a synergy between Christian teachings and local cultural values.

 

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30