ANALISIS PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENGAWAS BIMBINGAN KONSELING (BK) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Penulis

  • Ria Angelia Tumakaka Universitas Negeri Manado
  • Beatrix J. Podung Universitas Negeri Manado
  • Meisie Lenny Mangantes Universitas Negeri Manado

Kata Kunci:

Layanan Bimbingan Dan Konseling, Masalah Siswa Sekolah Menengah Atas, Optimalisasi Program BK

Abstrak

Penelitian ini mengkaji peran layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah Menengah Atas, serta masalah dan pendapat pengawas tentang seberapa efektif layanan tersebut. BK membantu siswa mengatasi masalah sosial dan pribadi. Ini juga menciptakan lingkungan belajar yang positif. Namun, penelitian menemukan beberapa tantangan, seperti kurangnya pemahaman siswa tentang tugas BK, kurangnya profesionalisme guru BK, kurangnya dukungan orang tua, dan kurangnya fasilitas pendukung. Solusi untuk masalah ini termasuk meningkatkan keterlibatan orang tua, memberikan pelatihan profesional bagi guru BK, dan memberikan lebih banyak fasilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa layanan BK dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dan meningkatkan kesehatan mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepekaan budaya dan konteks lokal sangat penting saat membangun program BK.

This study investigates the role of Guidance and Counseling (BK) services in Senior High Schools, along with the challenges and perspectives of supervisors regarding the effectiveness of these services. BK assists students in addressing social and personal issues while fostering a positive learning environment. However, the research identified several obstacles, including students' limited understanding of BK responsibilities, insufficient professionalism among BK educators, inadequate parental support, and a lack of necessary facilities. Proposed solutions to these challenges encompass enhancing parental engagement, offering professional development for BK educators, and increasing available resources. This study advocates for the optimization of BK services to better address students' needs and promote their well-being. Furthermore, it emphasizes the importance of cultural sensitivity and local context in the development of BK programs.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-05