ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT PARACETAMOL PADA SEDIAAN JAMU TRADISIONAL MERK X YANG DIPRODUKSI DI DAERAH SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE HPLC

Penulis

  • Albi Agung Nugraha STIKES Nasional
  • Anggraini Ayu Mahardika STIKES Nasional
  • Ayu Fitriani STIKES Nasional
  • Chintya Ayu Septa Prastiwi STIKES Nasional
  • Ervin Wahyu Rikaningsih STIKES Nasional
  • Intan Sulistyawati STIKES Nasional

Kata Kunci:

Jamu Tradisional, BKO Paracetamol, Hasil Analisis

Abstrak

Jamu tradisional merupakan obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan. Khasiat jamu tradisional sebagai obat herbal berdasarkan oleh pengalaman empiris yang telah berlangsung secara turun-temurun. Jamu tradisional telah dikenal oleh masyarakat sebagai obat-obatan tradisional yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang dihasilkan dari bahan atau ramuan yang berasal dari tumbuhan, sehingga masih banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap aman. Sedian jamu tradisional sendiri tidak diperbolehkan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat menyebabkan peredaran jamu tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) guna mendapatkan produk dengan efek tercepat. Salah satu bahan kimia obat yang sering dijumpai adalah paracetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan kimia obat paracetamol pada jamu tradisional menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi atau biasa juga dikenal dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil yang diperoleh yaitu pada baku paracetamol menghasilkan waktu retensi dengan range sebesar 3,296 – 3,348 menit. Hasil analisis menunjukkan sampel berupa jamu tradisional mengandung bahan kimia obat paracetamol karena waktu retensi pada replikasi 1 yaitu 2,640 – 3,464 menit, waktu retensi replikasi 2 yaitu 0,421 – 3,381 menit dan waktu retensi replikasi 3 yaitu 2,372 – 3,439 menit.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-29