ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI TINGKAT NYERI POST OPERASI (TUR-P) PADA PASIEN BPH (BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA) DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH RUMAH SAKIT R.T NOTOPURO SIDOARJO

Abstrak

Latar belakang: Benigna Porstat Hiperplasia (BPH) sering terjadi pada pria berumur diatas 50 tahun, hal itu disebabkan karena terlalu sering menahan air kencing saat ingin berkemih, sehingga terjadi pembesaran progresif pada kelenjar prostat yang cenderung ke arah depan atau menekan vesika urinaria, dan menyebabkan obstruksi aliran urinarius. Tujuan: Mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan teknik relaksasi otot progresif untuk mengurangi tingkat nyeri post operasi (tur-p) pada pasien bph (benigna prostatic hyperplasia). Metode: studi kasus dengan quasy eksperimen. Intervensi relaksasi otot progresif ini dilakukan pada pasien Benign Prostat Hyperplasia. Intervensi diberikan sebanyak 2 kali sehari dalam waktu 3 hari pemberian. Hasil: Gambaran kasus ini menunjukkan setelah dilakukan intervensi Teknik Relaksasi Otot Progresif tekanan intensitas nyeri klien menurun dan klien terlihat tenang dan relax. Kesimpulan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x pertemuan pada pasien relaksasi otot progresif yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan intevensi dengan teknik relaksasi otot progresif.

Background: Benign Porstat Hyperplasia (BPH) often occurs in men over 50 years old, it is caused by holding urine too often when wanting to urinate, so that there is a progressive enlargement of the prostate gland that tends to the front or presses on the urinary vesica, and causes obstruction of urinary flow. Objective: To be able to carry out nursing care with progressive muscle relaxation techniques to reduce the level of post operative pain (TUR-P) in BPH (benigna prostatic hyperplasia) patients Method: case study with quasy experiment. This progressive muscle relaxation intervention was performed in patients with Benigt Prostate Hyperplasia. The intervention was given 2 times a day within 3 days of administration. Results: The description of this case shows that after the intervention of the Progressive Muscle Relaxation Technique, the pressure of the client's pain intensity decreased and the client looked calm and relaxed. Conclusion: After nursing care for 3x meetings in progressive muscle relaxation patients, there was a significant difference between pain intensity before and after intervention with progressive muscle relaxation techniques.