OPTIMALISASI KESEHATAN BALITA MELALUI PEMBAGIAN OBAT CACING BERSAMA POSYANDU ANGGREK KELURAHAN JUATA LAUT DAN MAHASISWA UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Penulis

  • Nurul Hidayat Universitas Borneo Tarakan
  • Kelvin Pradana Wijaya Universitas Borneo Tarakan
  • Servy Wijayanti Universitas Borneo Tarakan
  • Ulfa Novianti Universitas Borneo Tarakan
  • Nur Aisyah Fauziyyah Universitas Borneo Tarakan
  • Rayhan Universitas Borneo Tarakan

Kata Kunci:

Obat Cacing, Posyandu, Balita, Pengabdian Masyarakat, Kesehatan Masyarakat

Abstrak

Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama pada balita, dengan dampak signifikan terhadap status gizi, perkembangan kognitif, dan produktivitas. Upaya pencegahan melalui pemberian obat cacing di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan strategi efektif untuk menurunkan prevalensi infeksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mendukung program pembagian obat cacing di Posyandu Anggrek, RT 9, Juata Laut, Tarakan, sekaligus memberikan pengalaman empiris bagi mahasiswa Manajemen Universitas Borneo Tarakan dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan dilaksanakan pada 19 Mei 2025 dengan melibatkan 5 mahasiswa, 5 kader Posyandu, dan 2 tenaga kesehatan Puskesmas Juata Permai. Tahapan meliputi koordinasi, persiapan, pelaksanaan (pendaftaran, penimbangan, pengukuran tinggi, pencatatan data, dan pemberian obat cacing), serta evaluasi. Obat cacing diberikan sesuai dosis berdasarkan usia balita (1–12 tahun). Hasil: Kegiatan berjalan lancar dengan hasil positif dari masyarakat. Kehadiran mahasiswa meningkatkan efisiensi pelayanan, khususnya dalam pengukuran dan pendataan. Data pertumbuhan balita dicatat dalam buku KIA/KMS untuk pemantauan status gizi dan kesehatan. Interaksi dengan orang tua balita juga mengidentifikasi kebutuhan kesehatan implisit. Kolaborasi antara mahasiswa, Posyandu, dan puskesmas terbukti efektif dalam mendistribusikan obat cacing dan memantau tumbuh kembang balita. Keterlibatan mahasiswa memperkuat implementasi program kesehatan masyarakat sekaligus menjadi media pembelajaran aplikatif. Kegiatan ini dapat menjadi model untuk pengabdian masyarakat berkelanjutan di wilayah lainnya.

Worm infestation remains a health problem in Indonesia, especially among under-fives, with significant impacts on nutritional status, cognitive development and productivity. Prevention efforts through deworming at Posyandu (Integrated Service Post) is an effective strategy to reduce the prevalence of infection. This community service activity aims to support the deworming distribution program at Anggrek Posyandu, RT 9, Juata Laut, Tarakan, as well as provide empirical experience for Management students at Borneo University Tarakan in the application of the Tri Dharma of Higher Education. The activity was carried out on May 19, 2025 by involving 5 students, 5 Posyandu cadres, and 2 health workers from Juata Permai Health Center. Stages include coordination, preparation, implementation (registration, weighing, height measurement, data recording, and deworming), and evaluation. Deworming drugs were administered according to the age of the child (1-12 years). Results: The activity went smoothly with positive results from the community. The presence of students improved service efficiency, especially in measuring and collecting data. Growth data of toddlers was recorded in the KIA/KMS book for monitoring nutritional and health status. Interactions with parents also identified implicit health needs. Collaboration between students, Posyandu, and puskesmas proved effective in distributing deworming drugs and monitoring the growth and development of toddlers. The involvement of students strengthens the implementation of public health programs as well as being an applicative learning medium. This activity can be a model for sustainable community service in other areas.

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-30