PERANG DAGANG AS–TIONGKOK 2025: DAMPAK ESKALASI TARIF TERHADAP STABILITAS PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA
Kata Kunci:
Konflik Dagang, Kebijakan Tarif, Perdagangan Global, China, Amerika Serikat, Indonesia, Stabilitas EkonomiAbstrak
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali meningkat pada tahun 2025, ditandai dengan penerapan tarif yang lebih tinggi terhadap sejumlah komoditas strategis. Perselisihan ini tidak hanya memengaruhi kedua negara secara langsung, tetapi juga menimbulkan gangguan signifikan terhadap kestabilan perdagangan global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh peningkatan tarif dalam perang dagang terhadap kestabilan perdagangan internasional serta dampaknya bagi Indonesia sebagai negara berkembang yang terlibat dalam jaringan rantai pasok global. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, dengan pemanfaatan data sekunder yang diperoleh dari laporan resmi, publikasi ilmiah di bidang ekonomi, dan sumber berita yang kredibel. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa lonjakan tarif telah menyebabkan gangguan pada perdagangan global, menciptakan ketidakpastian di pasar internasional, dan menurunkan volume perdagangan antarnegara. Dampak yang dirasakan Indonesia meliputi penurunan ekspor ke Amerika Serikat dan Tiongkok, tekanan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah, serta kendala dalam menarik arus investasi asing. Meski demikian, situasi ini sekaligus menghadirkan peluang strategis bagi Indonesia untuk memperkuat peran dalam perdagangan kawasan dan menjadi tujuan relokasi industri dari Tiongkok. Dalam menghadapi dinamika global yang tidak menentu, Indonesia membutuhkan kebijakan ekonomi yang tanggap dan fleksibel guna menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Trade tensions between the United States and China will escalate again in 2025, marked by the implementation of higher tariffs on a number of strategic commodities. This dispute not only affects both countries directly, but also causes significant disruption to the stability of global trade. The purpose of this study is to evaluate the effect of increasing tariffs in the trade war on the stability of international trade and its impact on Indonesia as a developing country involved in the global supply chain network. The approach used in this study is qualitative, utilizing secondary data obtained from official reports, scientific publications in the field of economics, and credible news sources. The research findings indicate that the spike in tariffs has disrupted global trade, created uncertainty in the international market, and reduced the volume of trade between countries. The impacts felt by Indonesia include a decrease in exports to the United States and China, pressure on the stability of the rupiah exchange rate, and obstacles in attracting foreign investment flows. However, this situation also presents a strategic opportunity for Indonesia to strengthen its role in regional trade and become a destination for industrial relocation from China. In facing uncertain global dynamics, Indonesia needs a responsive and flexible economic policy to maintain national economic resilience.