PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP: INTEGRASI PENGETAHUAN, ETIKA, DAN KEARIFAN LOKAL
Kata Kunci:
Pendidikan Lingkungan Hidup, Kearifan Lokal, Barong Waé, Etnopedagogi, Konservasi AirAbstrak
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menjadi kebutuhan penting dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah integrasi kearifan lokal. Artikel ini mengkaji bagaimana ritus Barong Waé di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dapat diintegrasikan dalam PLH. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil menunjukkan bahwa Barong Waé mengandung nilai-nilai ekologis, etika lingkungan, dan praktik konservasi yang dapat mendukung PLH secara kontekstual. Integrasi ritus ini dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui pendekatan etnopedagogi dan lintas mata pelajaran. Diperlukan dukungan dari lembaga pendidikan dan komunitas lokal agar nilai-nilai kearifan lokal ini dapat menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan berkelanjutan.
Environmental Education (PLH) is an important need in shaping the character of individuals who care about the environment. One approach that can be used is the integration of local wisdom. This article examines how the Barong Waé ritual in Manggarai, East Nusa Tenggara, can be integrated into environmental education. The method used is a qualitative-descriptive study with a literature review approach. The results show that Barong Waé contains ecological values, environmental ethics, and conservation practices that can support contextual environmental education. The integration of this ritual into learning can be carried out through an ethnopedagogical approach and across subjects. Support from educational institutions and local communities is needed so that these local wisdom values can become an integral part of sustainable education curricula.