EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK KLASIK DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Penulis

  • Ratnasari Universitas Karya Husada Semarang
  • Sonhaji Universitas Karya Husada Semarang

Kata Kunci:

Terapi Musik Klasik, Hipertensi, Tekanan Darah, Keperawatan Komunitas

Abstrak

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang sering dikenal sebagai “silent killer”. Berdasarkan data World Health Organization (WHO 2021) bahwa hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Penderita yang mengalami hipertensi diperkirakan sekitar 1,28 miliar orang dewasa yang berusia 30-79 tahun di seluruh Hipertensi tidak bergejala namun berisiko tinggi menyebabkan komplikasi kardiovaskular. Penatalaksanaan diperlukan untuk mengurangi dampak dari hipertensi yaitu dengan terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Salah satu pengobatan non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah pemberian musik klasik.Terapi musik klasik digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Studi Kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik klasik dalam menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi di UPTD Puskesmas Kedungmundu. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif terhadap dua keluarga Tn. K dan Tn. M di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungmundu. Intervensi dilakukan selama 3 hari berturut-turut dengan memberikan terapi musik klasik yaitu Mozart simfoni 40. Tekanan darah dievaluasi sebelum dan sesudah terapi. Terjadi penurunan tekanan darah pada kedua pasien Tn. K dari 160/70 mmHg menjadi 130/70 mmHg dan Tn.M dari 170/70 mmHg menjadi 135/70 mmHg. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan peningkatan relaksasi setelah mendengarkan musik klasik. Terapi musik klasik terbukti memberikan efek relaksasi fisiologis yang mendukung pengendalian tekanan darah. Intervensi ini bersifat sederhana, aman, dan dapat diterapkan di tingkat. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan peningkatan relaksasi setelah mendengarkan musik klasik. Terapi musik klasik terbukti memberikan efek relaksasi fisiologis yang mendukung pengendalian tekanan darah. Intervensi ini bersifat sederhana, aman, dan dapat diterapkan di tingkat komunitas sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif dalam penatalaksanaan hipertensi.

Hypertension is a global health problem often referred to as a “silent killer.” According to the World Health Organization (WHO, 2021), hypertension is the leading cause of premature death worldwide, affecting an estimated 1.28 billion adults aged 30–79 years. Although asymptomatic, hypertension carries a high risk of cardiovascular complications. Effective management is essential to reduce its impact, involving both pharmacological and non-pharmacological treatments. One non-pharmacological approach is classical music therapy, which is used to help lower blood pressure. This case study aims to determine the effectiveness of classical music therapy in reducing blood pressure among patients with hypertension at UPTD Puskesmas Kedungmundu. A descriptive case study was conducted involving two hypertensive patients, Mr. K and Mr. M, in the working area of UPTD Puskesmas Kedungmundu. The intervention was administered over three consecutive days using classical music therapyused Mozart’s Symphony No. 40. Blood pressure was measured before and after the intervention. A reduction in systolic blood pressure was observed in both patients: Mr. K’s blood pressure decreased from 160/70 mmHg to 130/70 mmHg, and Mr. M’s from 170/70 mmHg to 135/70 mmHg. The results indicate that classical music therapy can lower systolic blood pressure and promote relaxation. This simple and safe intervention is suitable for community-based implementation and serves as a promotive and preventive strategy in hypertension management.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30