PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING DAN INQUIRY GUIDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 2 KOTA PONTIANAK PADA ELEMEN DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

Penulis

  • Giusepira Vianly Universitas PGRI Pontianak
  • Dochi Ramadhani Universitas PGRI Pontianak

Kata Kunci:

Problem-Based Learning, Inquiry Guided Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah, Dampak Sosial Informatika, Kurikulum Merdeka

Abstrak

Penelitian ini bertujuan membandingkan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan Inquiry Guided Learning (IGL) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Pontianak. Latar belakang penelitian adalah dominasi pendekatan pembelajaran berpusat pada guru yang bertentangan dengan Kurikulum Merdeka. Penelitian menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design, melibatkan kelas VIII A dan VIII C yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa tes esai berdasarkan model pemecahan masalah IDEAL dan wawancara terstruktur. Hasil uji Independent Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kemampuan awal antar kelompok (signifikansi 0,054 > 0,05), namun setelah perlakuan terdapat perbedaan signifikan (signifikansi 0,000 ≤ 0,05), dengan model IGL menunjukkan hasil lebih baik. Disarankan penggunaan model pembelajaran berpusat pada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan adaptif di era digital.

This study aims to compare the Problem-Based Learning (PBL) and Inquiry Guided Learning (IGL) models in enhancing problem-solving skills of eighth-grade students at SMP Negeri 2 Kota Pontianak. The research is motivated by the dominance of teacher-centered learning approaches, which contradict the principles of the Merdeka Curriculum that emphasizes student-centered learning. A quasi-experimental method with a Nonequivalent Control Group Design was used, involving classes VIII A and VIII C selected through purposive sampling. Data collection instruments included essay tests based on the IDEAL problem-solving model and structured interviews. The results of the Independent Sample T-Test showed no significant difference in initial abilities between the groups (significance value 0.054 > 0.05). However, after the intervention, a significant difference was found (significance value 0.000 ≤ 0.05), with the IGL model demonstrating better outcomes. The findings suggest the importance of implementing student-centered learning models to foster critical and adaptive thinking in the digital era.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30