IMPLEMENTASI FISIOTERAPI DADA PADA MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS PASIEN PNEUMONIADI RUANG MERPATI RSD KALISAT

Penulis

  • Abu Khuroiroh Universitas Muhammadiyah Jember
  • Mad Zaini Universitas Muhammadiyah Jember

Kata Kunci:

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Fisioterapi Dada, Pneumonia

Abstrak

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat menyebabkan penumpukan sekret di saluran napas dan memicu gangguan bersihan jalan napas tidak efektif. Kondisi ini ditandai dengan batuk tidak efektif, peningkatan frekuensi napas, suara ronki, serta penurunan saturasi oksigen. Salah satu intervensi keperawatan nonfarmakologis yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah fisioterapi dada, yang mencakup perkusi, vibrasi, drainase postural, dan batuk efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi fisioterapi dada dalam mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien pneumonia. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif terhadap satu pasien yang dirawat di Ruang Merpati RSD Kalisat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik selama tiga hari berturut-turut. Hasil menunjukkan adanya perbaikan klinis secara bertahap. Frekuensi napas menurun dari 33 kali/menit menjadi 19 kali/menit, batuk menjadi efektif, suara ronki berkurang, dan sputum lebih mudah dikeluarkan. Pasien juga tampak lebih nyaman dan tidak lagi menggunakan otot bantu napas. Implementasi fisioterapi dada secara rutin efektif dalam meningkatkan bersihan jalan napas pada pasien pneumonia dan dapat dijadikan sebagai intervensi standar dalam praktik keperawatan.

Pneumonia is a lower respiratory tract infection that can cause the accumulation of secretions in the airways, leading to ineffective airway clearance. This condition is characterized by ineffective coughing, increased respiratory rate, adventitious breath sounds (ronchi), and decreased oxygen saturation. One of the effective non-pharmacological nursing interventions to address this problem is chest physiotherapy, which includes percussion, vibration, postural drainage, and effective coughing. This study aims to describe the implementation of chest physiotherapy in overcoming ineffective airway clearance in patients with pneumonia. The research used a descriptive case study approach involving one patient treated in the Merpati Room at Kalisat Regional General Hospital. Data were collected through interviews, observations, and physical examinations over three consecutive days. The results showed gradual clinical improvement. The respiratory rate decreased from 33 breaths per minute to 19 breaths per minute, coughing became more effective, ronchi decreased, and sputum was more easily expelled. The patient also appeared more comfortable and no longer used accessory respiratory muscles. In conclusion, the routine implementation of chest physiotherapy is effective in improving airway clearance in patients with pneumonia and can be applied as a standard nursing intervention.

Biografi Penulis

Mad Zaini, Universitas Muhammadiyah Jember

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat menyebabkan penumpukan sekret di saluran napas dan memicu gangguan bersihan jalan napas tidak efektif. Kondisi ini ditandai dengan batuk tidak efektif, peningkatan frekuensi napas, suara ronki, serta penurunan saturasi oksigen. Salah satu intervensi keperawatan nonfarmakologis yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah fisioterapi dada, yang mencakup perkusi, vibrasi, drainase postural, dan batuk efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi fisioterapi dada dalam mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien pneumonia. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif terhadap satu pasien yang dirawat di Ruang Merpati RSD Kalisat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik selama tiga hari berturut-turut. Hasil menunjukkan adanya perbaikan klinis secara bertahap. Frekuensi napas menurun dari 33 kali/menit menjadi 19 kali/menit, batuk menjadi efektif, suara ronki berkurang, dan sputum lebih mudah dikeluarkan. Pasien juga tampak lebih nyaman dan tidak lagi menggunakan otot bantu napas. Implementasi fisioterapi dada secara rutin efektif dalam meningkatkan bersihan jalan napas pada pasien pneumonia dan dapat dijadikan sebagai intervensi standar dalam praktik keperawatan.

Pneumonia is a lower respiratory tract infection that can cause the accumulation of secretions in the airways, leading to ineffective airway clearance. This condition is characterized by ineffective coughing, increased respiratory rate, adventitious breath sounds (ronchi), and decreased oxygen saturation. One of the effective non-pharmacological nursing interventions to address this problem is chest physiotherapy, which includes percussion, vibration, postural drainage, and effective coughing. This study aims to describe the implementation of chest physiotherapy in overcoming ineffective airway clearance in patients with pneumonia. The research used a descriptive case study approach involving one patient treated in the Merpati Room at Kalisat Regional General Hospital. Data were collected through interviews, observations, and physical examinations over three consecutive days. The results showed gradual clinical improvement. The respiratory rate decreased from 33 breaths per minute to 19 breaths per minute, coughing became more effective, ronchi decreased, and sputum was more easily expelled. The patient also appeared more comfortable and no longer used accessory respiratory muscles. In conclusion, the routine implementation of chest physiotherapy is effective in improving airway clearance in patients with pneumonia and can be applied as a standard nursing intervention.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30