ANALISIS KEPADATAN AKTIVITAS SIRKULASI TERHADAP POLA RUANG DALAM DI PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR
Kata Kunci:
Kepadatan Aktivitas, Sirkulasi Pasar, Pola Ruang Dalam, Perilaku Pengguna, Pasar TradisionalkAbstrak
Tingginya intensitas aktivitas di pasar tradisional sering kali menyebabkan permasalahan sirkulasi yang berdampak pada kenyamanan, efisiensi ruang, dan interaksi sosial. Penelitian ini berfokus pada Pasar Horas Kota Pematangsiantar, pasar rakyat tipe A dengan kepadatan aktivitas harian yang tinggi. Tujuan utama kajian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepadatan aktivitas sirkulasi terhadap pola ruang dalam pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi visual. Analisis dilakukan berdasarkan teori aktivitas ruang publik dari Jan Gehl dan pendekatan psikologi lingkungan dari Robert Gifford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi jalur sirkulasi banyak berubah menjadi area perdagangan dan distribusi barang, menyebabkan kemacetan, penurunan kualitas ruang, dan berkurangnya kenyamanan pengguna. Temuan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan desain ruang publik pasar yang lebih adaptif terhadap dinamika aktivitas harian. Penataan ulang ruang, pelebaran jalur sirkulasi, dan pemisahan fungsi ruang direkomendasikan untuk menciptakan pasar yang tertib dan ramah pengguna. Penelitian selanjutnya disarankan mengeksplorasi integrasi desain partisipatif dalam perencanaan pasar tradisional.
The high intensity of activities in traditional markets often leads to circulation issues that affect user comfort, spatial efficiency, and social interaction. This study focuses on Horas Market in Pematangsiantar City, a type A public market with a high density of daily activities. The main objective is to analyze how circulation activity density influences the internal spatial patterns of the market. This research employs a descriptive qualitative approach, using observation, interviews, and visual documentation as data collection techniques. The analysis is grounded in Jan Gehl’s theory of public space activities and Robert Gifford’s environmental psychology framework. The findings reveal that many circulation paths have shifted in function to accommodate informal trading and goods distribution, resulting in congestion, reduced spatial quality, and decreased user comfort. These results contribute to the development of public space design in traditional markets by highlighting the need for spatial reorganization, circulation widening, and clear functional separation. Future research is recommended to explore participatory design integration in traditional market planning.