STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS EDUKASI PADA TAMAN BUAH KOTA LUBUK PAKAM

Abstrak

Kebutuhan akan ruang publik edukatif yang berkelanjutan di kawasan urban semakin mendesak seiring meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya pendidikan lingkungan dan konservasi alam. Taman Buah Kota Lubuk Pakam memiliki potensi sebagai destinasi ekowisata berbasis edukasi, namun belum dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ekowisata berbasis edukasi yang berkelanjutan melalui pendekatan partisipatif dan analisis kontekstual. Pendekatan kualitatif digunakan dalam studi ini, dengan metode studi kasus di lokasi taman. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan teknik SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taman memiliki kekuatan dalam aspek keanekaragaman tanaman dan lokasi strategis, tetapi masih lemah dalam fasilitas edukatif, kapasitas kelembagaan, dan keterlibatan masyarakat. Strategi pengembangan yang disarankan meliputi zonasi tematik edukatif, integrasi pembelajaran luar ruang, pelibatan sekolah, dan penguatan model Community-Based Tourism. Temuan ini memperkaya literatur tentang pengelolaan taman kota berbasis ekowisata dan memberikan kontribusi praktis bagi kebijakan pengelolaan ruang terbuka hijau yang berorientasi pada pendidikan dan keberlanjutan. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dan pendekatan holistik dalam pengembangan wisata edukatif di kawasan urban tropis. Studi lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi strategi serta mengeksplorasi potensi digitalisasi edukasi lingkungan di ruang publik.

The increasing demand for sustainable educational public spaces in urban areas reflects a growing awareness of the importance of environmental education and ecological conservation. Taman Buah Kota Lubuk Pakam holds significant potential as an educational-based ecotourism destination but remains underdeveloped. This study aims to formulate strategic directions for the sustainable development of educational ecotourism through participatory and context-sensitive approaches. A qualitative case study was employed, using data collected through in-depth interviews, field observations, and documentation, and analyzed using SWOT analysis. The findings reveal that while the park possesses strengths in biodiversity and strategic location, it suffers from limited educational facilities, weak institutional capacity, and insufficient community engagement. Proposed development strategies include thematic educational zoning, outdoor learning integration, school collaboration, and the reinforcement of Community-Based Tourism models. These findings contribute to the literature on ecotourism-based urban park management and offer practical insights for policy formulation in sustainable green space planning. This study highlights the necessity of multi-stakeholder collaboration and holistic approaches in advancing educational tourism in tropical urban contexts. Future research is encouraged to assess the effectiveness of strategy implementation and explore the potential for digital-based environmental education in public spaces.