DEKONSTRUKSI LITERASI DIGITAL DALAM KESIAPAN GURU SMA NEGERI 1 KEPAHIANG TERHADAP KURIKULUM MERDEKA
Kata Kunci:
Literasi Digital, Kesiapan Guru, Kurikulum Merdeka, Sma Negeri 1 Kepahiang, Pendidikan MenengahAbstrak
Implementasi Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk tidak hanya memahami substansi materi ajar, tetapi juga memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni. Kemampuan ini menjadi modal penting dalam merancang pembelajaran yang lebih fleksibel, berbasis proyek, dan berpusat pada kebutuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana literasi digital mendukung kesiapan guru di SMA Negeri 1 Kepahiang dalam mengadopsi Kurikulum Merdeka. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, studi ini melibatkan 40 guru sebagai responden melalui penyebaran kuesioner yang telah divalidasi. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif serta uji korelasi Pearson untuk mengidentifikasi hubungan antarvariabel. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar guru berada pada tingkat literasi digital sedang hingga tinggi, terutama dalam hal kemampuan mengakses informasi, memanfaatkan platform pembelajaran digital, dan mengevaluasi keakuratan konten daring. Lebih lanjut, ditemukan korelasi positif dan signifikan antara tingkat literasi digital dan kesiapan guru dalam menyusun perangkat ajar, mengelola teknologi pembelajaran, serta menerapkan asesmen formatif berbasis digital. Temuan ini menegaskan pentingnya pelatihan literasi digital yang berkelanjutan, dengan pendekatan yang kontekstual dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal, sebagai strategi untuk memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka secara efektif di sekolah.
The implementation of the Merdeka Curriculum requires teachers not only to understand the substance of the teaching material but also to possess strong digital literacy skills. These skills are essential for designing more flexible, project-based, and student-centered learning. This study aims to evaluate the extent to which digital literacy supports teacher readiness at SMA Negeri 1 Kepahiang in adopting the Merdeka Curriculum. Using a descriptive quantitative approach, the study involved 40 teachers as respondents through the distribution of validated questionnaires. Data analysis was conducted using descriptive statistics and Pearson correlation tests to identify relationships between variables. The results show that most teachers possess moderate to high levels of digital literacy, particularly in accessing information, utilizing digital learning platforms, and evaluating the accuracy of online content. Furthermore, a positive and significant correlation was found between digital literacy levels and teacher readiness in developing lesson plans, managing educational technology, and implementing digital-based formative assessments. These findings underscore the importance of continuous digital literacy training, with contextual approaches tailored to local needs, as a strategy to effectively strengthen the implementation of the Merdeka Curriculum in schools.