PENGARUH PENGALAMAN KEHILANGAN ORANG TUA TERHADAP RESILIENSI PSIKOLOGIS MELALUI DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA

Penulis

  • Feyza Amaliya Mai Yahya Universitas Negeri Surabaya

Kata Kunci:

Kehilangan Orang Tua, Dukungan Emosional, Resiliensi Psikologis, Konsep Diri, Terapi Perilaku Kognitif

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak psikologis dari kehilangan orang tua sejak usia dini terhadap perkembangan resiliensi pada masa dewasa, dengan fokus khusus pada peran dukungan emosional dari keluarga besar. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus intrinsik, melibatkan seorang subjek laki-laki berusia 24 tahun yang telah kehilangan kedua orang tuanya dan menjalani kehidupan secara mandiri tanpa dukungan emosional yang konsisten. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam (autoanamnesa dan alloanamnesa), serta dokumentasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami ketidakstabilan emosional yang berkepanjangan, penarikan diri dari hubungan sosial, dan konsep diri yang negatif. Namun demikian, subjek juga memperlihatkan potensi pemulihan psikologis melalui kemampuan refleksi diri, keterlibatan sosial, serta keterbukaan terhadap bantuan profesional. Penelitian ini menekankan pentingnya intervensi terstruktur berbasis Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk membantu individu merekonstruksi pola pikir negatif dan meningkatkan regulasi emosi. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap praktik psikologi klinis dalam menangani trauma pada individu dengan latar belakang keluarga disfungsional.

This study aims to explore the psychological impact of early parental loss on the development of resilience in adulthood, with a particular focus on the role of emotional support from extended family. The research uses a qualitative descriptive approach with an intrinsic case study design, involving a 24-year-old male subject who lost both parents at a young age and has since lived independently without consistent emotional support. Data were collected through participatory observation, in-depth interviews (autoanamnesis and alloanamnesis), and field documentation. The findings reveal that the subject experiences persistent emotional instability, withdrawal from interpersonal relationships, and a negative self-concept. Despite these challenges, the subject shows potential for psychological recovery through self-reflection, social engagement, and openness to psychological assistance. The study highlights the importance of structured intervention using Cognitive Behavior Therapy (CBT) to help individuals reconstruct negative thinking patterns and enhance emotional regulation. These findings contribute to clinical psychology practices in addressing trauma among individuals from dysfunctional family backgrounds.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-30